Wawancara Eksklusif

Wawancara Khusus dengan Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti: Whoosh Kian Diminati

Berikut wawancara khusus antara Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Adi Sasono dengan Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Foto ilustrasi Kereta Cepat Whoosh saat berada di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (19/10/2023). 

Dari mulai datang penumpang, sudah ada di stasiun itu, pasti flow-nya nyaman. Kita memiliki kursi roda bagi yang tidak bawa, bagi yang memiliki sendiri sudah menyediakan jalur khusus dan gate lebih lebar.

Ada elevator di setiap bangunan. Ada tempat khusus kursi disabilitas ada di paling ujung, supaya aksesnya paling pertama masuk dan keluar.

Ada petugas juga untuk membantu menangani, istilahnya key passanger, penumpang kunci atau penumpang prioritas.

Jadi petugas kami sudah sejak uji coba sudah mulai tahu bagaimana pelayanan bagi penumpang ini, mereka sudah terlatih dan sudah terbiasa melayani penumpang kunci ini.

Beberapa waktu sempat ada kejadian kereta Whoosh terhenti akibat kendala listrik. Bagaimana penanganannya ke depan?

Saat kejadian pada 10.30, ada listrik yang mati dari supply PLN. Saat kejadian kita langsung kontak ke PLN dan bisa mengaktifkan kembali dan alhamdulillah 15 menit berjalan kembali.

Ini bukan kereta yang mogok, tapi supply-nya mati dari jaringannya.

Itu menjadi evaluasi bagi kami ketika ada kendala-kendala tersebut, bagaimana keretanya tetap beroperasi dengan baik.

Bagaimana mitigasi ke depan ketika terjadi hal tersebut, apakah supply dari jaringan yang berbeda.

Bagaimana cara PT KCIC membuat bisnisnya berkelanjutan sehingga masa pakai kereta yang diprediksi selama 100 tahun bisa berjalan baik?

Kami memiliki dua lini bisnis, yaitu ticketing dan non-ticketing. Jadi untuk ticketing itu pendapatan dari penjualan tiket.

Yang kedua non-ticketing adalah pendapatan dari pengusahaan aset yang dimiliki misalnya pengembangan kawasan TOD, pengusahaan di terminal, atau penyewaan jalur untuk fiber optik.

Kita berusaha perusahaan ini berkelanjutan sehingga dari bisnis penumpang maupun non angkutan kita jalankan beriringan.

Kita sudah menyediakan tenant-tenant di stasiun, mereka juga ada sewa dan melakukan penjualan, ada pendapatan, jadi kita sudah mulai di tahap awal yang sifatnya pelayanan kepada penumpang.

Setelah masa promo tiket ini usai, bagaimanakah ke depannya?

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved