UNIK, Dulu Banyak Orang Indramayu Diberi Nama Sama dengan Nama Ikan, Ternyata Ini Alasannya
Mereka percaya, dengan memberi nama ikan, anak yang baru lahir itu mempunya sifat bertahan hidup yang kuat seperti ikan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Masyarakat Indramayu punya cara unik sebagai ritual tolak bala.
Biasanya, anak yang lahir di bulan Safar diyakini sering membawa sial atau bala.
Mereka gampang sakit atau meninggal dunia.
Oleh karenanya, orang tua zaman dulu menamai anak mereka yang lahir di bulan Safar dengan menggunakan nama ikan.
Pamong Budaya Ahli Muda Koordinator Cagar Budaya dan Museum Disdikbud Indramayu, Suparto Agustinus, memberikan contoh.
Seperti nama sepat, betik, pelik, mujaer, wader, kakap, blanak, dan masih banyak lagi.
Nama-nama ikan itu diberikan baik kepada bayi laki-laki maupun bayi perempuan.
"Dulu tetangga saya ada yang namanya Bi Sepat, Bi Wader, Mang Mujaer, Mang Kakap, Mang Blanak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (2/11/2023).
Tinus mengatakan, fenomena nama menggunakan nama ikan ini hanya ada di Indramayu.
Maksud dan tujuannya agar anak yang lahir di bulan Safar tidak terkena sial atau bala.
Hal ini mengacu pada kebiasaan orang Indramayu yang sebagian besar adalah masyarakat pesisir.
Mereka percaya, dengan memberi nama ikan, anak yang baru lahir itu mempunya sifat bertahan hidup yang kuat seperti ikan.
"Ikan, kan, bisa hidup di berbagai musim. Jadi kalau nama ikan, minimal dia bisa bertahan hidup," ujar dia.
Tinus mengatakan, kebiasaan orang tua memberi nama anak dengan nama ikan ini tren di era 1950-an.
Saat ini, penamaan tersebut memang sudah jarang ditemui.
"Ini asli hanya ada di Indramayu," ujar dia. (*)
Angka Penderita TBC di Cirebon Masih Capai Ribuan, Dinkes Terus Lacak Kasus hingga Awasi Pengobatan |
![]() |
---|
Indomaret dan Cussons Gelar Posyandu di Indramayu |
![]() |
---|
Kejati Jabar Didesak Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Indramayu, 29 Orang Diperiksa |
![]() |
---|
Sosialisasi Perda, Diah Fitri Maryani: Ciptakan Lingkungan yang Ramah untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Viral Pilu Balita di Juntinyuat Indramayu Ditemukan Menangis di Samping Jasad Ayahnya, Ibu Jadi TKW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.