BSI Dorong Digitalisasi Pariwisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengoptimalisasi digitalisasi transaksi pembayaran jalur pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengoptimalisasi digitalisasi transaksi pembayaran jalur pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
BSI merupakan satu-satunya bank syariah yang ada di aplikasi Siap (Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango).
SIAP merupakan aplikasi yang bisa diakses para pengunjung, khususnya yang ingin melakukan pendakian di TNGGP.
Artinya, dengan aplikasi ini pengunjung dengan mudah bisa memilih jadwal kunjungan dan pembayaran langsung via BSI.
Area Manager BSI Bandung Raya, Nasori, mengatakan, perseroan siap mendorong akselerasi digital di sektor pariwisata, apalagi Jawa Barat didominasi pariwisata alam.
“BSI terus bersinergi dengan seluruh stakeholder baik disektor pariwisata, kuliner, dan lain-lain," ujar Nasori, Rabu (18/10/2023).
Hingga Juni 2023, jumlah nasabah di BSI di area Bandung Raya mencapai 722.295.
Nasabah itu didominasi oleh gen Y, hingga BSI harus semakin agile menghadapi tantangan digital.
Untuk itu, BSI area Bandung Raya saat ini memiliki 24 kantor cabang, layanan digital BSI Mobile, dan juga 1.075 agen BSI Smart.
"Para pengguna dapat mencari di mesin pencarian, dengan keyword system website pendakian Gunung Gede Pangrango," ujarnya.
Fitur di website Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di antaranya berisi pendaftaran pendakian.
Sebelum melakukan registrasi, calon pendaki harus memiliki SIMAKSI pendakian yang dikeluarkan oleh Balai Besar TNGGP.
"Para pendaki dapat mengisi identitas, seperti nomor induk kependudukan," katanya.
Di fitur tersebut, secara lengkap dipaparkan tahapan guna mendapatkan surat izin masuk kawasan konversasi.
"Metode pembayaran didukung dengan QRIS BSI maupun dompet digital," imbuh Nasori.
Tak hanya pendaftaran pendakian dan situs pembayaran, fitur tersebut mencakup informasi alur pendakian yang akan dilewati.
"Program ini untuk meminimalisasi pendakian ilegal," ucapnya.
Melalui sistem ini, para pendaki dapat mendata seluruh barang bawaan.
"Ke depan diharapan seluruh taman nasional sekitar 55 yang ada di Indonesia terintegrasi," tuturnya.
Sehingga, ketika terjadi pelanggaran di satu kawasan, pendaki tersebut akan di-blacklist agar tak bisa mendaki di tempat lain.
"Adanya sistem ini, aspek keamanan, ketertiban, dan keselamatan lebih terjaga. Terlebih ini bentuk komitmen BSI dalam sustainable finance untuk pelestarian alam," ujar Nasori.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo, menyampaikan dukungan atas sambutan baik BSI untuk bersama mendorong pariwisata alam khususnya di TNGGP.
"Pasalnya, jumlah pendaki di TNGGP mencapai 27 ribu per bulan atau sekitar 350 ribu orang per tahun," ujar Sapto.
Sebagai bentuk dukungan transparansi keuangan, saat ini TNGGP memiliki aplikasi Siap Gepang (Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango) yang dapat diakses pengunjung mulai November 2023. (*)
Literasi Keuangan Haji dan Program Gerakan Haji Muda di Lingkungan Pendidikan Madrasah Bandung Barat |
![]() |
---|
Skema Cicilan Memudahkan Nasabah, Tren Pembiayaan Konsumer Bank Syariah Positif |
![]() |
---|
BSI MoU dengan Lembaga Wakaf PERSIS, Perkuat Gerakan Wakaf untuk Wujudkan Kemandirian Ekonomi Umat |
![]() |
---|
Indonesia Kian Mantap Menuju Pusat Ekonomi Halal Dunia, Penguatan Ekosistem Halal Jadi Tantangan |
![]() |
---|
Viral Video Pendaki Ditandu di Gunung Gede Pangrango Disebut Meninggal Dunia, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.