Konflik Israel-Palestina, Kedubes AS di Jakarta Didemo, Massa Aksi Berikan 3 Tuntutan Ini

Pemerintah Indonesia diminta lebih bertindak secara cepat ikut serta dalam menangani perang yang terjadi antara Palestina melawan Israel.

MOHAMMED ABED / AFP
Sejumlah warga Palestina memeriksa kerusakan akibat gempuran udara Israel di lingkungan al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ratusan orang kumpul di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk menggelar aksi bertajuk 'Solidaritas untuk Palestina', Rabu (11/10).

Aksi diinisiasi oleh Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, dan PA 212.

Selain membakar bendera Israel dan AS, para pengunjuk rasa juga membawa spanduk besar berisi tulisan dukungan untuk Palestina, 'Indonesia Stand With Palestina'.

Sambil melakukan pembakaran bendera AS dan Israel, massa melantunkan salawat.

Sempat terjadi cekcok antara massa aksi dengan aparat kepolisian karena massa meminta masuk ke dalam Kantor Kedubes AS. Namun, situasi segera mereda setelah orator di atas mobil komando meminta massa untuk tenang.

Baca juga: Israel Bombardir Sekolah di Palestina yang Dipenuhi Pengungsi, Korban Tewas Lebih dari Dua Ribu

Masa kembali berunjuk rasa, dan polisi kembali berjaga.

Koordinator Lapangan Aksi Bela Palestina, Buya Husein, mengatakan ada tiga tuntutan utama yang ingin mereka sampaikan pihaknya kepada Kedutaan Besar AS.

"Pertama, Palestina merdeka dan berdaulat di atas negerinya sendiri," kata Buya Husein.

"Kedua, menuntut pemerintah Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka, karena ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945, di mana dijelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," sambungnya.

"Ketiga, Hamas yang telah mempertahankan negerinya bukan teroris. Justru Israel lah yang teroris karena telah meneror dan membantai rakyat Palestina bersama Amerika dan sekutu-sekutunya."

Buya Husein, mengatakan akan ada aksi lanjutan yang bakal mereka lakukan setelah aksi, yang kemari berakhir sore hari.

"Selama Palestina masih dijajah, kita dari tiga pilar FPI, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, dan Persaudaraan Alumni 212 tetap akan melakukan aksi dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina sampai kapanpun," kata Buya Husein.

Upaya Pemerintah

Ditemui dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, kemarin, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pemerintah Indonesia lebih bertindak secara cepat ikut serta dalam menangani perang yang terjadi antara Palestina melalui kelompok Hamas melawan Israel.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya juga menyoroti upaya pemerintah Indonesia dalam memperkuat langkah kerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi masyarakat (Ormas) Islam lainnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved