Pj Wali Kota Cimahi Dicopot

Alasan Tito Copot Pj Wali Kota Cimahi karena Inflasi Tinggi, Dikdik Nugrahawan Sampaikan Tanggapan

Kota Cimahi masuk kategori inflasi tertinggi karena harga cabai, daging ayam, bawah putih, dan beras masih tinggi dan suplai tergantung daerah lain.

|
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Dokumentasi--- Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan menyerahkan beras kepada warga saat operasi pasar murah di Lapangan Kantor Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (20/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mencopot Dikdik Suratno Nugrahawan dari jabatannya sebagai Penjabat Wali Kota Cimahi.

Inflasi tinggi di Kota Cimahi menjadi hal yang disorot Mendagri.

Menanggapi hal itu, Dikdik Suratno Nugrahawan memberikan tanggapannya.

Inflasi di wilayah Kota Cimahi masuk kategori yang tinggi imbas sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional tetap mahal dan hingga saat ini harganya tidak terkendali.

Dikdik Suratno Nugrahawan mengakui bahwa Kota Cimahi memang menjadi daerah dengan laju inflasi tertinggi, bahkan sempat menduduki peringkat ke-6 se-Indonesia.

"Semula Cimahi peringkat ke-6, artinya peringkat ke-6 ini termasuk yang jelek, kalau peringkatnya semakin besar berarti semakin bagus," ujarnya saat ditemui di Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (9/10/2023) sore.

Ia mengatakan, Kota Cimahi masuk kategori inflasi tertinggi karena harga cabai, daging ayam, bawah putih, dan beras masih tinggi dan suplai untuk dua komoditas itu sangat bergantung kepada daerah lain.

"Kebetulan kami mendapat suplai daging ayam ini dari daerah Priangan dan memang ada ketergantungan yang tinggi. Jadi, harganya mengikuti harga di Bandung Raya," kata Dikdik.

Namun setelah pihaknya melakukan entry data atau menyesuaikan dengan apa yang diminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akhirnya peringkat Kota Cimahi menurun.

"Alhamdulillah peringkatnya turun menjadi ke peringkat 264. Artinya, kinerja penanggulangan inflasi di Cimahi ini cukup baik," kata Dikdik.

Sementara terkait dampak dari tingginya inflasi di Kota Cimahi itu, kata Dikdik, menjadi bahan rumusan dari pemerintah pusat dan tentunya berkaitan dengan atensi, tetapi pihaknya memberikan penjelasan kepada Kemendagri.

"Intinya apa yang disampaikan Pak Mendagri, sesuatu yang positif mengingatkan daerah untuk betul-betul bersungguh-sungguh dalam upaya penanggulangan laju inflasi ini," ucapnya.

Namun, pihaknya memastikan bahwa saat ini laju inflasi di Kota Cimahi memiliki tren yang sudah menurun karena di awal Januari kita berada di angka 7 persen dan saat ini sudah 2,30 persen lebih rendah dari rata-rata inflasi Jawa Barat yang mencapai 2,35 persen. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved