Janda Sukabumi Tewas di Surabaya

Kronologi Janda Muda Sukabumi Tewas di Surabaya, Diduga Dianiaya Pacarnya yang Anak Anggota DPR

Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.

Editor: Ravianto
TikTok
Dini Sera Afrianti, janda muda asal Sukabumi yang tewas di Surabaya. Dini meninggal pada Rabu (4/10/2023) diduga setelah dianiaya pacarnya yang anak anggota DPR RI. 

TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Jenazah janda muda Sukabumi, Dini Sera Afrianti atau DSA, 29 tahun Jumat (6/10/2023) rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya.

Hingga tadi pagi, jenazah Dini belum sampai di rumah duka di RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Dini meninggal dunia setelah diduga dianiaya dan disekap dalam bagasi mobil hingga lemas dan muntah darah.

Dini atau DSA merupakan warga Gunung Guruh Girang, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

DSA merupakan ibu satu anak berstatus single parent.

Belum terungkap apa latar belakang pembunuhan tersebut.

Dini Sera Afrianti (29) asal kampung Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Dini Sera Afrianti (29) asal kampung Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. (tiktok@babyandine)

Namun, mulai terkuak detik-detik DSA tewas diduga setelah dianiaya pacarnya, GTR yang diduga kuat putra anggota DPR RI.

GTR diketahui tega menganiaya DSA hingga tewas lantaran emosi setelah sempat cekcok panjang usai karaoke.

Saat itu diketahui jika DSA bersama 7 teman dan pacarnya, GTR bernyanyi-nyanyi di room VIP.

Baca juga: Perempuan Sukabumi yang Diduga Tewas Dibunuh Anak Anggota DPR RI Akan Dimakamkan Hari Ini

Namun tanpa diduga, saat semua temannya dalam kondisi mabuk, DSA dan GTR malah bertengkar.

Tak lama, teman-temannya pergi meninggalkan DSA dan GTR di lokasi.

Usai ditinggal berdua pertengkaran antara DSA dan GTR tidak kunjung mereda.

Bahkan keduanya terlibat cekcok hingga ke parkiran mobil.

GTR saat itu berniat pergi meninggalkan DSA, bahkan, ketika mobil GTR melaju janda muda ini berusaha membuka pintu mobil.

Akibatnya dia terseret di jalan.

Setelah DSA alias terjatuh, GTR menghentikan laju mobilnya.

DSA kemudian dimasukkan ke dalam bagasi, lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon.

Di sana DSA mengalami sesak nafas sehingga GRR mengantarkannya ke National Hospital.

Baru sampai di rumah sakit nyawa Andini melayang.

Lantaran National Hospital tak bisa menerbitkan surat kematian, jenazah pun dirujuk ke RSUD dr Soetomo.

GTA Diduga Lindas Tangan DSA Dengan Ban Mobil

Sementara itu, lewat video yang diterima oleh Dimas Yemahura Alfarauq, selaku kuasa hukum keluarga DSA saat ditemui pada Kamis (5/10/2023), ditemukan bercak bekas corak roda ban mobil di lengan korban.

"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.

Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.

"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.

Usai penganiayaan itu, DSA dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB.

Dimas menerangkan, GTR sempat membawa DSA dalam keadaan tak sadarkan diri, menuju ke apartemennya Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya, dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil.

Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan.

GTR lantas membawa DSA ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.

Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.

Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.

Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.

"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.

Di sisi lain, Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.

Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sedang melakukan autopsi jenazah.

"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke bersama DSA.

Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.

Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.

Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.

Diketahui bahwa DSA disebut tewas dengan luka memar di paha kiri dan beberapa luka lecet di kedua kakinya pada Kamis (5/10/2023) dini hari.

Informasi yang dihimpun wartawan surya.co.id, sebelum ditemukan tewas di apartemen, DSA sempat karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall.(Tribun Jatim)

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved