Janda Sukabumi Tewas di Surabaya
Jenazah Perempuan Sukabumi yang Tewas di Surabaya Sudah Dimakamkan, Pak RT Bilang Dini Ingin Pulang
Pantaun Tribunjabar.id, suasana di rumah duka tampak kerabat dan masyarakat sekitar melakukan takziah kepada korban.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Jenazah korban Dini Sera Afrianti (29) perempuan Sukabumi yang diduga dibunuh pacarnya sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023).
Jenazah Dini, tiba di rumahnya di kampung Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.
Pantaun Tribunjabar.id, suasana di rumah duka korban kasus pembunuhan, tampak kerabat dan masyarakat sekitar melakukan takziah kepada korban.
Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.
Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan ini.
Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkapkan jenazah korban dimakamkan pagi ini.

"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.
Menurut, Saepudin sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat.
Bahkan bertahun-tahun tidak pulang. Hingga akhirnya korban sebelum meningal sempat ingin pulang ke Sukabumi.
Baca juga: Kronologi Janda Muda Sukabumi Tewas di Surabaya, Diduga Dianiaya Pacarnya yang Anak Anggota DPR
"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.
Sebelumnya, Dini tewas diduga dianiaya dan disekap pacarnya berinisial GRT (31) di sebuah apartemen di Surabaya, Rabu (04/10/2023).
Dini tewas setelah lemas dan muntah darah, karena sebelumnya Dini dilindas mobil pacarnya, seusai karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall Surabaya, Rabu (04/10/2023).
Detik-detik Pembunuhan
detik-detik DSA tewas diduga setelah dianiaya pacarnya, GTR yang diduga kuat putra anggota DPR RI.
GTR diketahui tega menganiaya DSA hingga tewas lantaran emosi setelah sempat cekcok panjang usai karaoke.
Saat itu diketahui jika DSA bersama 7 teman dan pacarnya, GTR bernyanyi-nyanyi di room VIP.
Namun tanpa diduga, saat semua temannya dalam kondisi mabuk, DSA dan GTR malah bertengkar.
Tak lama, teman-temannya pergi meninggalkan DSA dan GTR di lokasi.
Usai ditinggal berdua pertengkaran antara DSA dan GTR tidak kunjung mereda.
Bahkan keduanya terlibat cekcok hingga ke parkiran mobil.
GTR saat itu berniat pergi meninggalkan DSA, bahkan, ketika mobil GTR melaju janda muda ini berusaha membuka pintu mobil.
Akibatnya dia terseret di jalan.
Setelah DSA alias terjatuh, GTR menghentikan laju mobilnya.
DSA kemudian dimasukkan ke dalam bagasi, lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon.
Di sana DSA mengalami sesak nafas sehingga GRR mengantarkannya ke National Hospital.
Baru sampai di rumah sakit nyawa Andini melayang.
Lantaran National Hospital tak bisa menerbitkan surat kematian, jenazah pun dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
GTA Diduga Lindas Tangan DSA Dengan Ban Mobil
Sementara itu, lewat video yang diterima oleh Dimas Yemahura Alfarauq, selaku kuasa hukum keluarga DSA saat ditemui pada Kamis (5/10/2023), ditemukan bercak bekas corak roda ban mobil di lengan korban.
"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.
"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.
Usai penganiayaan itu, DSA dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB.
Dimas menerangkan, GTR sempat membawa DSA dalam keadaan tak sadarkan diri, menuju ke apartemennya Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya, dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil.
Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan.
GTR lantas membawa DSA ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.
Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.
Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.
Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.(*)
Laporan Kontributor Trbunjabar.id, Dian Herdiansyah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.