Liga Champions

Newcastel vs Paris Saint-Germain, Liga Champions: Lumpuhkan Kylian Mbappe

Stadion St James Park, Newcastle upon Tyne, bakal menjadi tuan rumah Newcastel vs Paris Saint-Germain pada fase grup Liga Champions.

Editor: Januar Pribadi Hamel
François NASCIMBENI / AFP
Penyerang Paris Saint-Germain Kylian Mbappe bakal dimatikan pemain Newcastle United di Liga Champions, Kamis (5/10/2023) dini hari. 

TRIBUNJABAR.ID - Stadion St James Park, Newcastle upon Tyne, bakal menjadi tuan rumah Newcastel vs Paris Saint-Germain pada fase grup Liga Champions.

Ini merupakan yang kali pertama setelah sekian lama Newcastel gagal lolos ke Liga Champions.

Yang jadi pertanyaan jelang laga tersebut laga tersebut adalah," Lumpuhkan Kylian Mbappe".

Newcastel vs Paris Saint-Germain merupakan pekan ke-2 penyisihan grup F Liga Champions, Kamis (5/10) pukul 02.00 WIB.

Baca juga: RB Leipzig vs Man City, Liga Champions: Panggung Erling Haaland

Pertanyaan dengan kata kunci Bagaimana cara menghentikan Kylian Mbappe itu memunculkan 4,82 juta hasil pencarian di mesin pencari Google.

Sejauh ini hanya segelintir pelatih yang berhasil melakukannya, menghentikan Kylian Mbappe seperti yang diinginkan.

Pelatih Newcastle, Eddie Howe saat ini pun pasti sedang berpikir keras bagaimana menghentikan Mbappe.

Anak asuh Eddie Howe menandai kembalinya mereka ke kompetisi elite Eropa ini dengan hasil imbang tanpa gol saat bertandang ke markas AC Milan di matchday pertama.

Sedangkan Les Parisiens mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 lewat gol Mbappe, dan Achraf Hakimi.

Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa St James' Park mungkin belum pernah menyaksikan seorang pemain sangat berbakat seperti halnya Mbappe.

Dia punya penyelesaian akhir yang mematikan; perubahan kecepatan yang sangat cepat; dan mentalitas elite yang dapat mempengaruhi pertandingan dalam sekejap.

Sulit untuk menyimpulkan apa yang membuat sang kapten Perancis ini begitu spesial. Mantan pelatih Lille, Bordeaux dan Guingamp, Jocelyn Gourvennec, hanya membutuhkan delapan kata untuk mendeskripsikannya.

"Dia luar biasa karena dia bisa melakukan segalanya," kata Gourvennec kepada ChronicleLive.

Mbappe telah menjadi aktor utama PSG yang tak terbantahkan, setelah kepergian Lionel Messi dan Neymar.

Dan topskor klub sepanjang masa ini menikmati tanggung jawab tersebut, dengan mencetak delapan gol dalam tujuh laga musim ini.

Namun ini merupakan sebuah tantangan yang akan dinikmati Newcastle, bukannya ditakuti.

The Magpies selama ini dikenal dengan benteng pertahanan yang tangguh.

Sempat limbung setelah kalah tiga kali beruntun periode akhir Agustus-awal September, The Magpies kemudian kembali ke jalan yang benar dengan mengemas clean sheet di lima laga terakhir.

Dan, perlu diingat juga, tim papan bawah Ligue 1, Clermont, bahkan mampu menghentikan Mbappe untuk mencetak gol pada laga terakhir.

Sayang, di laga ini Newcastle kehilangan bek cerdas, Sven Botman yang cedera.
Namun, mereka masih bisa mengandalkan Kieran Trippier yang cepat, dan diandalkan di sektor kanan pertahanan.

Mengingat Mbappe akan beroperasi di sayap kiri, kedua pemain ini akan saling berduel.

Akan menjadi bahaya jika tim terlalu fokus untuk menghentikan Mbappe. Pasalnya, sang juara Ligue 1 juga memiliki dua penyerang berbahaya lainnya yakni Ousmane Dembele, dan Randal Kolo Muani.

Meskipun begitu, menurut asisten pelatih Inggris, Steve Holland, Mbappe merupakan salah satu dari 'segelintir pemain di planet ini yang harus kamu perhatikan secara khusus'.

Philippe Clement pasti akan setuju. Dia telah mencoba untuk menjinakkan Mbappe sebagai pelatih Club Brugge dan AS Monaco.

Diawali dengan dicukurnya Brugge 5-0 dengan Mbappe bikin hattrick di Liga Champions pada 2019.

Pelatih asal Belgia itu kemudian berhasil meredam Mbappe dalam beberapa kesempatan selanjutnya, apakah itu hasil imbang 1-1 Club Brugge pada 2021, kemenangan 3-0 Monaco satu setengah tahun yang lalu, atau hasil imbang 1-1 dengan Monaco musim lalu.

"Hal yang paling penting adalah untuk selalu menjaga ruang dengan baik saat menghadapi dia," kata Clement kepada ChronicleLive.

"Dia adalah seseorang yang mencari ruang di belakang pertahanan sehingga Anda harus bereaksi dengan sangat cepat dan para pemain bertahan Anda harus siap di zona mereka dan memiliki komunikasi yang baik di antara mereka," ujarnya.

"Bagian kedua yang sangat penting adalah memiliki tekanan yang baik setiap kali menguasai bola sehingga mereka tidak dapat memberikan bola-bola mudah di belakang lini pertahanan untuk menggunakan kecepatannya," kata Clement.

Artinya, para pemain Newcastle harus selalu siap untuk tampil selama 90 menit lebih - dan hal tersebut tidak hanya berlaku untuk para bek tengah, dan lini belakang secara keseluruhan.

Newcastle mungkin harus melakukan double-up di beberapa area dan siapapun yang bermain di sayap kanan, apakah itu Miguel Almiron atau Jacob Murphy, harus rajin untuk membantu Trippier.

Jadi dapatkah Newcastle melakukannya? Gourvennec, percaya bahwa segala sesuatunya mungkin terjadi saat Newcastle berada di St James', khususnya saat ini merupakan pertandingan kandang pertama the Magpies di Liga Champion dalam lebih dari dua dekade.

"Di stadion dengan para penggemar, itu luar biasa. Mereka akan mendorong tim. Mereka akan bermain dengan 12 pemain, bukan 11 pemain karena St James' sangat spesial. Mereka memiliki peluang. Dan itu akan sulit bagi Paris Saint-Germain," katanya memprediksi. (Tribunnews/den)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved