Peduli Kesehatan Mata, Dompet Dhuafa dan Perdami Gulirkan Program Indonesia Menatap Dunia
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) meluncurkan program "Indonesia Mena
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) meluncurkan program "Indonesia Menatap Dunia". Program ini secara resmi bergulir bersamaan dengan ditandatanganinya komitmen kerjasama antara Dompet Dhuafa dan Perdami di SLBN 3 Jakarta, pada Minggu (1/10/2023).
Pada kesempatan ini pula, Dompet Dhuafa dan Perdami melakukan kick off program berupa pemeriksaan mata terhadap 50 penerima manfaat. Sasaran penerima manfaat pada pemeriksaan mata perdana ini yaitu anak-anak berkebutuhan khusus baik siswa SLBN 3 Jakarta maupun di luar itu, juga para lansia yang berdomisili di Jakarta. Dalam acara ini juga dilaksanakan penyerahan kacamata secara simbolis kepada para penerima manfaat.

Targetnya, program ini diharapkan dapat menyasar sebanyak 1000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Hadir pada kick off program bertema "Bantu Anak-Anak dan Lansia Melihat Lebih Baik" tersebut, yaitu Rahmad Riyadi selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Yeni Purnamasari selaku GM Kesehatan Dompet Dhuafa, dr. Indra K. Sari mewakili Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Rismasari selaku Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Siti Aisyah mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Pusat, Prof. Nila Moeloek selaku Dewan Pembina Perdami Pusat beserta jajarannya, dr. Julie Dewi Barliana selaku Ketua Perdami Jaya beserta jajarannya, dan Ribka Ginting selaku Ketua Pengurus Yayasan Layak.
Dalam sambutannya, Julie Dewi Barliana menyampaikan, program ini berkaitan dengan misi Perdami, yaitu upaya pemberantasan kebutaan dan gangguan penglihatan. Lebih khusus lagi, saat ini Perdami tengah berupaya memberantas gangguan penglihatan pada anak-anak.
dr. I

ndra kemudian menerangkan, program ini dalam pelaksanaannya tidak hanya antara Dompet Dhuafa dan Perdami. Program ini pun butuh dukungan serta kerjasama dari semua pihak, termasuk dari seluruh masyarakat. Sebab, anak masih belum bisa mengungkapkan apa yang menjadi kendala baginya. Maka peran orangtua dan orang-orang di sekitar lah yang akan mampu mendeteksi seorang anak memiliki masalah atau tidak.
"Dalam pelaksanaan program ini, bersama-sama kita laksanakan dengan seluruh jajaran lintas sektor, baik swasta, pemerintah, maupun seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi masalah ini sehingga dapat menciptakan kondisi yang inklusif bagi semua yang mengalami kendala dengan penglihatan," seru dr. Indra.
The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) menyatakan bahwa 90 persen dari kebutaan bisa dicegah atau ditanggulangi. Tentu perlu upaya dari semua pihak untuk mengedukasi pentingnya kesehatan mata dan pencegahan penurunan penglihatan.
Salah satu penyebab ganggaun penglihatan yang terbanyak di dunia adalah ganggaun refraksi. Gangguan ini menyumbang 0.75
Melestarikan Budaya Lokal, Dompet Dhuafa Adakan Voluntrip "Kaulinan Barudak" di Kampung Naga Tasik |
![]() |
---|
Gerai Sehat Rorotan Dompet Dhuafa & PTTEP Gelar Cek Kanker Payudara Bagi Ratusan Ibu-Ibu |
![]() |
---|
LKC Dompet Dhuafa Dorong Budaya Menyusui dalam Bingkai Kearifan Nusantara |
![]() |
---|
Kembali Korban Berjatuhan di Gaza Utara, Ambulans Dompet Dhuafa Terus Evakuasi Tiada Henti |
![]() |
---|
PLN Peduli Kolaborasi Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Resmikan Program Pendidikan Literasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.