Liga 1

Sering Lakukan Blunder, Andritany Ardhiyasa Tetap Jadi Kiper Utama Persija Jakarta Lawan Persis Solo

Dalam dua laga terakhir lawan Persik Kediri dan Bali United, Andritany Ardhiyasa dianggap melakukan blunder yang menyebabkan Persija kebobolan.

Editor: Hermawan Aksan
Kaltim.tribunnews.com
Andritany Ardhiyasa, kiper dan kapten Persija Jakarta. Meski tampil kurang mengesankan dalam beberapa pertandingan terakhir, Andritany Ardhiyasa tetap dipercaya sebagai kiper utama oleh pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. 

TRIBUNJABAR.ID - Meski tampil kurang mengesankan dalam beberapa pertandingan terakhir, Andritany Ardhiyasa tetap dipercaya sebagai kiper utama oleh pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.

Thomas Doll menyatakan hal itu saat menghadiri sesi konferensi pers menjelang laga lawan Persis Solo pada Jumat (29/9/2023) malam WIB di Stadion Manahan, Solo.

Andritany Ardhiyasa memang tengah disorot dalam dua pertandingan terakhir.

Dalam dua laga terakhir lawan Persik Kediri dan Bali United, ia dianggap melakukan blunder yang menyebabkan tim berjuluk Macan Kemayoran kebobolan.

Akan tetapi, Thomas Doll mengaku tetap percaya kepada mantan penjaga gawang Timnas Indonesia tersebut.

Pasalnya, taktik garis pertahanan tinggi membuat Andritany Ardhiyasa terpaksa menghadapi pemain depan lawan sendirian.

"Tidak, dia kapten kami. Ya kadang-kadang di laga terakhir, kami membiarkannya sendiri karena kamu tahu, ketika kami bermain dengan garis pertahanan tinggi dan pemain depan lawan kerap berdiri sendirian saat kami berusaha mundur ke gawang kami sendiri," ujar Thomas Doll.

"Dan tentu itu tidak bagus dalam beberapa pertandingan."

Baca juga: Jelang Lawan Persija Besok, Pelatih Persis Solo Tahu Cara Menangkal Pressing Macan Kemayoran

"Jadi, pada laga terakhir kami kebobolan lewat umpan panjang dan kami mencoba berdiri dan membaca situasi di belakangnya dan selalu ada situasi 50-50 di mana penjaga gawang keluar dari sarangnya karena kami bermain dengan garis tinggi."

"Kamu tidak bisa tetap di kotak penalti karena seseorang dari lawan bisa saja langsung menembak dari jarak jauh atau dari lini tengah dan gawang sudah kosong," ujarnya.

Thomas Doll ingin skuad Persija Jakarta bisa mengendalikan situasi saat bertahan.

Tentu, dengan garis pertahanan tinggi, Persija masih kesulitan untuk membaca permainan lawan dengan baik.

"Jadi kami bisa menangani ini dengan lebih baik, begitu juga dengan bek kami karena pada saat ini kami tidak bisa menekan lawan ketika kami tidak bisa bertahan dengan keras."

"Kami harus mundur agar kami membuat ruang yang paling dekat dengan kotak kami sendiri tadi."

"Dan tidak berdiri dan melihat ketika bola melaju dan pemain sayap berlari."

Sumber: BolaSport.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved