Sistem Merit di Pemkab Sumedang Harus Dioptimalkan, DPRD Sentil Reformasi Birokrasi

DPRD menyentil soal reformasi birokrasi termasuk perlu dioptimalkannya sistem merit di Pemkab Sumedang

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Anggota Komisi I DPRD Sumedang Fraksi PKS, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes 

TRIBUNJABAR,ID, SUMEDANG - Pemerintahan transisi di Kabupaten Sumedang dinilai harus semakin menguatkan reformasi birokrasi. Selama setahun, 2023-2024, Kabupaten Sumedang dipimpin Penjabat Bupati, Herman Suryatman. 

Herman menggantikan pasangan bupati dan wakil bupati, Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan yang memimpin pada 2018-2023. 

Rahmat Juliadi, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan reformasi birokrasi harus dikuatkan, sebab saat ini menurutnya, masih ada penempatan orang yang belum pas dengan keahliannya. 

"Kuatkan reformasi birokrasi," kata Rahmat, Selasa (26/9/2023). 

Rahmat mengatakan, penguatan reformasi birokrasi dapat dilakukan di antaranya dengan menuntaskan sistem meritokrasi, atau penempatan pegawai pemerintah pada pekerjaannya, sesuai dengan keahlian dan kualifikasi. 

"Sistem merit perlu dituntaskan. Masih ada para pejabat yang kosong, tidak efisien," katanya. 

Selain itu, masih ditempatkan pejabat-pejabat yang akan menghadapi masa pensiun. 

"Sistem ke bawahnya juga harus diperkuat," katanya. 

Menurut Rahmat, reformasi birokrasi akan berimbas pada seriusnya para pegawai dalam menciptakan kesejahteraan untuk masyarakat. 

"Akses untuk ekonomi, akses ke objek wisata, perlu juga dihuka, selain yang berikutnya adalah membangun komunikasi dengan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi," katanya. 

Rahmat juga mengingatkan agar Pemkab Sumedang tidak terlalu sering membuat aplikasi digital. Meski tidak terlalu banyak menyedot anggaran, hal itu tetap saja tidak efektif. 

Menurutnya, lebih baik Pemkab Sumedang fokus untuk mengoptimalkan aplikasi yang ada dengan penguatan ekseskusi program di lapangan. 

"Okelah itu inovasi, tapi bukan di sana substansi pembangunan, Optimalkan yang sudah ada," 

"Ditambah aplikasi yang banyak itu, semua masing-masing ingin inovasi yang tidak saling berhubungan, itu tidak efektif menurut saya," 

"Aplikasinya harus efektif, terkoneksi, dan memiliki dampak besar untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved