Kasus Kades Plered Purwakarta Berbuat Asusila dan Minum Miras di Kantor Desa, Warga Tuntut Mundur
Aksi yang dilakukan sejumlah warga Plered itu terjadi buntut dari dugaan Kantor Desa Plered dipakai untuk tindakan asusila oleh kades tersebut.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Puluhan warga di Desa/Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Desa Plered, Senin (18/9/2023).
Aksi yang dilakukan sejumlah warga Plered itu terjadi buntut dari dugaan Kantor Desa Plered dipakai untuk tindakan asusila oleh kades tersebut.
Warga sontak menggelar aksi unjuk rasa di sepanjang Jalan Raya Warungkandang hingga Kantor Desa Plered untuk menuntut Kepala Desa (Kades) Plered, Erik Akbar Fauzi mundur dari jabatannya.
Koordinator aksi warga bernama Yayat Sudrajat mengatakan bahwa ada dua hal penting yang menjadi perhatian warga berakhir meminta Kades Plered untuk mundur.
"Tuntutannya hanya itu saja (mundur). Karena sudah jelas alasannya, masyarakat sudah tidak kondusif, masyarakat sudah tidak percaya, kami merasa terhinakan oleh perilaku kepala desa yang melakukan perbuatan perzinahan hingga minum-minuman di kantor desa," ucap Yayat kepada wartawan kantor Badan Musyawarah Desa (Bamusdes) Plered, Senin (18/9/2023).
Yayat mengaku menyayangkan hal yang diduga dilakukan oleh Kades Plered.
Menurutnya, selama ini Desa Plered terkenal sebagai episentrum santri.
"Ini harus diselesaikan, sangat ironis. Kalau masalah ini tidak bisa selesai di tataran bamusdes, kami warga akan menyampaikan langsung kepada pihak bupati," ucap Yayat.
Ia mengatakan, sedikitnya ada empat ketua RW dan 15 RT yang melakukan penandatanganan mosi tidak percaya terhadap Kepala Desa Plered Erik Akbar Fauzi.
"Kami sudah menandatangani desakan bamusdes untuk menyampaikan aspirasi kepada bupati untuk memecat Kepala Desa Plered. Karena masyarakat sudah tidak percaya dan tidak mau dipimpin oleh kepala desa yang sekarang," ujar Yayat.
Sementara itu, Ketua Bamusdes Plered Agus Solih mengatakan, kedua belah pihak antara kepala desa dan pihak perempuan sudah mengakui perihal tindakan asusila yang dilakukan di kantor Desa Plered.
"Bukti-bukti yang kami kumpulkan baru sebatas pengakuan, kalau bukti lain seperti rekaman CCTV kami tidak punya. Kami hanya menanyakan langsung kepada kades mau mengaku atau tidak. Mengaku lebih baik," kata Agus.
Ia mengatakan, Bamusdes akan langsung melaporkan perihal ini kepada pihak Camat Plered untuk diteruskan kepada Bupati Purwakarta.
Untuk keputusan berlanjut, pihak bamusdes menyerahkan kepada pihak otoritas yang lebih tinggi.
"Bamusdes sudah melakukan pemanggilan tiga kali. Pertama memanggil pelaku laki-laki (kades), memanggil saksi dan terarkhir memanggil pelaku perempuan," ujar Agus.
Petani Ikan Waduk Jatiluhur Purwakarta Diajak Manfaatkan Maggot, Proteinnya Setara Pakan Komersial |
![]() |
---|
Taman Lalu Lintas Polres Purwakarta Jadi Favorit Anak TK untuk Belajar Keselamatan Jalan Raya |
![]() |
---|
PLN UP3 Purwakarta Sukses Energize Pasang Baru PT VinFast Automobile Indonesia Daya |
![]() |
---|
PLN UP3 Purwakarta Gelar Refreshment P2TL untuk Tingkatkan Kompetensi Layanan Prima Pegawai |
![]() |
---|
YBM PLN UP3 Purwakarta Wujudkan Rumah Layak Huni di Pasawahan Anyar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.