Literasi Keuangan Untuk UMKM Perempuan di Tasikmalaya agar Bertumbuh dan Berorientasi Ekspor

Program literasi keuangan unggulan di Indonesia 'ibu berbagi bijak' untuk memberdayakan para pelaku UMKM perempuan telah bergulir sejak 2017.

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Literasi keuangan Ibu Berbagi Bijak untuk UMKM di Singaparna, Tasikmalaya secara daring. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program literasi keuangan unggulan di Indonesia 'ibu berbagi bijak' untuk memberdayakan para pelaku UMKM perempuan telah bergulir sejak 2017.

Program ini diinisiasi oleh Visa untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan mengembangkan bisnis lewat serangkaian lokakarya, pendampingan, dan business matching.

Visa memberikan pengarahan secara virtual (zoom) kepada masyarakat di Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Kamis (31/8/2023).

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan, misi kegiatan itu untuk membantu 300 pelaku UMKM perempuan dalam membangun literasi keuangan dan digital, serta mengembangkan pandangan berorientasi ekspor demi pertumbuhan berkelanjutan.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, BCA Ajak Siswa SMA dan SMK di Bandung Berikan Pelatihan Perbankan

"Kami terus berdedikasi meningkatkan literasi keuangan dan digital di kalangan perempuan pelaku bisnis, terutama mereka yang berada di segmen kecil dan mikro, yang seringkali menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka," katanya.

Tahun ini, program tersebut akan membantu pelaku UMKM perempuan di Kecamatan Singaparna sebagai ibukota Kabupaten Tasikmalaya yang terkenal dengan produk kerajinan dan kulinernya, dalam mengembangkan bisnis mereka dengan beralih ke digital melalui onboarding di e-commerce.

Setelah di tahun-tahun awal memulai skala yang lebih kecil, program Ibu Berbagi Bijak bertransformasi menjadi program literasi keuangan dan inkubasi bisnis yang secara khusus ditujukan bagi pelaku UMKM perempuan, dengan pendekatan gabungan antara online dan offline.

"Sampai sekarang program ibu berbagi bijak telah memberikan dampak kepada lebih dari 1.100 perempuan melalui lokakarya dan pendampingan sejak 2017, khususnya di 2021 dan 2022," ujarnya.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kumpul, 92,08 persen peserta program pada 2021 dan 2022 memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menjalankan bisnis mereka.

Hampir setengah (46,61 persen) dari responden juga mengalami peningkatan pendapatan setelah mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dari program ini.

"Program ini membantu 58,27 persen UMKM yang berpartisipasi untuk mendapatkan sertifikasi usaha dan 74,28 persen memanfaatkan saluran digital yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan," ucapnya.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan sektor inklusif, membuka peluang kerja bagi siapa pun, termasuk perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga.

Hal ini sejalan dengan semangat yang diusung oleh Visa melalui program ibu berbagi bijak. Perempuan saat ini mendominasi ekonomi kreatif, maka kata Sandiaga, diperlukan literasi keuangan yang cukup untuk bekal mereka dalam mengelola usahanya.

"Saya memberikan apresiasi kepada Visa Indonesia atas terselenggaranya program ibu berbagi bijak 2023. Saya berharap makin banyak ibu yang menerima manfaat dari program ini," katanya.

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Horas V.M. Tarihoran menyebut, literasi keuangan menjadi kunci untuk memahami konsep, seperti anggaran, investasi, pengelolaan utang, dan perencanaan masa depan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved