IPDN Gelar Diksarmendispra Angkatan XXXIV, Latih Sikap Disiplin Calon Praja

IPDN menggelar Diksarmendispra Angkatan XXXIV untuk melatih Sikap Disiplin Calon Praja

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
kiki andriana
Sebanyak 533 calon praja mengikuti Pendidikan Dasar dan Mental Disiplin Praja (Diksarmendispra) di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Sabtu (12/8/2023) sore. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Gelegar bunyi tiga ledakan dinamit TNT menjadi penanda dimulainya Pendidikan Dasar dan Mental Disiplin Praja (Diksarmendispra) untuk para calon praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sabtu (12/8/2023) sore. 

Pendidikan selama tiga pekan itu belangsung di dalam lingkungan Kampus IPDN Jatinangor dan akan berakhir pada 28 Agustus 2023, sebelum para calon praja dikukuhkan menjadi Praja IPDN oleh Menteri Dalam negeri (Mendagri) RI. 

Sebanyak 533 calon praja mengikuti pendidikan tersebut.

Mereka dilatih secara militer.

Mencoba kuat bertahan menahan air yang dihujankan water cannon, berguling-guling di lapangan, dan serentetan latihan lainnya. 

Jumlah 533 itu diambil dari pendaftar ke IPDN sebanyak 26.338 pendaftar pada tahun 2023. Sejatinya yang diterima adalah 534 orang, namun satu orang asal Kalimantan mengundurkan diri. 

Rektor IPDN, Hadi Prabowo mengatakan IPDN sebagai sekolah kedinasan dengan sistem asrama menuntut kedisiplinan para mahasiswanya. 

"Maka diberikan mata pelajaran utuk penerapan disiplin, sehingga diberikan baris-berbaris, beladiri praktis, wawasan kebangsaan, bela negara, cross country, dan lainnya," kata Hadi Prabowo di IPDN Jatinangor, Sumedang.

Hadi mengatakan, pendidikan tersebut merupakan permulaan untuk membentuk mahasiswa yang sesuai dengan apa yang diperlukan IPDN

"Ini masih calon, nanti 31 Agustus dikukuhkan. Maka mereka masuk perkuliahan yang menganut tiga asas,"

"Asas pengajaran, pelatihan , dan pengasuhan. Teritegrasi," kata Hadi Prabowo. 

Hadi menegaskan, pendidikan dasar tersebut tidak mengandung unsur kekerasan. 

"Ini kan sudah kita tetapkan, tidak ada kekerasan. Pak Mendagri pun menegaskan tidak ada itu. 

"Disuruh guling-guling bukan kekerasan, itu tidak ada. kalau ada kejadian (kekerasan) di luar, itu oknum," kata Hadi. 

Lebih detail, Hadi menjelaskan bahwa Diksarmendispra tidak beda dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada sekolah-sekolah umum. 

"Di IPDN ada yang namanya Tata Kehidupan Kampus, diatur lebih rinci daripada sekolah umum,"

"Di IPDN ini, praja dibina mulai dari bangun, makan, belajar. Mereka yang dari umum itu, kalau tidak dibekali informasi dan sebagainya, akan kaget," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved