Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia Ajak Perempuan 'Speak Up' Jika Mendapat Kekerasan Seksual
Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia Ajak Perempuan Berani 'Speak Up' Jika Mendapat Kekerasan Seksual
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perempuan turut memiliki peranan penting dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai 2nd Runner Up Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 2022, Yuke Widya Permatasari (25) pun mengungkapkan jika kemerdekaan Indonesia ini tidak pernah bisa lepas dari peran perempuan.
Yuke menyebutkan, tokoh inspiratif dari perempuan diantaranya Cut Nyak Dien, Cut Mutia, RA Kartini, yang bukan hanya menjadi pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia, tapi juga untuk kemerdekaan perempuan di bidang pendidikan.
"Kalau kita lihat ke belakang, kondisi perempuan saat ini yang sudah bisa mengakses pendidikan setara dengan laki-laki yang tak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh pahlawan tersebut," ujar Yuke saat ditemui Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Grab Gelar Pelatihan Keselamatan Berkendara dan Anti-Kekerasan Seksual di Bandung
Meskipun sekarang sudah merdeka, Yuke menegaskan jika perjuangan perempuan tidak boleh berhenti begitu saja.
Menurut Yuke masih ada ketidakadilan yang masih dihadapi para perempuan.
"Masalah perempuan-perempuan masa kini yang masih ada adalah kurangnya ruang aman bagi perempuan, di mana masih saja terjadi pelecehan seksual pada perempuan," tutur Yuke.
Menurutnya meskipun sudah merdeka, sebagai perempuan masa kini harus melanjutkan perjuangan untuk perempuan itu sendiri.
Bicara soal perempuan, Yuke pun menanggapi tentang Undang Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
Adanya UU TPKS ini dikatakan Yuke para korban sudah mulai aktif berani untuk speak up dan ternyata tindakan pelecehan seksual masih banyak terjadi.
"Selain korban jadi berani melapor dengan adanya UU TPKS ini bisa mengurangi rasa trauma pada korban UU TPKS ini masih harus kita kawal bersama karena baru disahkan," ujarnya.
Masalah perempuan lainnya yang menjadi perhatian Yuke sebagai Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia adalah pernikahan dini.
Baca juga: P2TP2A Sumedang Sebut Kekerasan Seksual Terhadap Anak Belum Turun
Ketika pernikahan tidak dipersiapkan dengan matang, Yuke mengatakan akan menimbulkan banyak dampak negatif khususnya buat perempuan.
"Kalau dilihat dari sisi psikologis pernikahan yang dilakukan di bawah umur ini, perempuan belum cukup kuat untuk melaksanakan pernikahan. Jika pernikahan dini ini dipaksakan maka ujungnya adalah perceraian. Jadi pernikahan dini tanpa persiapan bisa meningkatkan angka perceraian yang dampaknya berujung ke anak," ujarnya.
Yuke pun memberikan pesan kepada para perempuan supaya jangan pernah takut untuk melapor jika mengalami kekerasan seksual dan catcalling karena saat ini sudah ada UU TPKS.
Baznas RI Ganjar Penghargaan ke Pemkab Sumedang, Prestasi Pengelolaan Zakat |
![]() |
---|
Kementerian UMKM RI Dukung Inisiatif Aksesmu Memberdayakan Warung Naik Kelas |
![]() |
---|
DAM Edukasi Pelajar SMAN 1 Cipeundeuy Jadi Pelopor Cari Aman di Jalan |
![]() |
---|
DAM Raih Prestasi di KLHN 2025, Wujud Konsistensi Layanan Terbaik Honda |
![]() |
---|
IATL ITB Membangun Kelembagaan Lokal untuk Atasi Persoalan Sampah di Kota Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.