Begini Rasanya Mengawal Presiden Naik Trail di Wilayah Rawan OPM di Papua, Diungkap Hasan

Bagaimana rasanya mengawal presiden di wilayah rawan? Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal (Mayjen) Mohamad Hasan membocorkannya.

Editor: Giri
Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta rombongan menyusuri jalan Trans Papua yang menghubungkan kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, Rabu (10/4/2017). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bagaimana rasanya mengawal presiden di wilayah rawan? Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal (Mayjen) Mohamad Hasan membocorkannya.

Hasan pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.

Dia menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada 2016-2018.

Grup A Paspampres merupakan pasukan yang mengamankan kegiatan presiden beserta keluarganya.

Hasan menceritakan saat menemani Jokowi menjajal motor trail dari Wamena ke Danau Habema, Jayawijaya, Papua.

"Dan saya sangat tahu lah daerah itu, karena saya pernah bertugas di Papua dan sangat rawan,” kata Hasan dalam acara peluncuran buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” di kawasan Green Terrace TMII, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023) petang.

Hasan, yang besar dari korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus), mengerti bahwa jalur yang ia lalui bersama Jokowi merupakan jalur rawan akan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Pengalamannya saat operasi di Papua membuat Hasan sanggup memetakan daerah rawan OPM.

“Saya tahu siapa OPM-nya di situ, sehingga saya berpikir, 'Kok bapak mau naik motor trail di daerah sini. Naik truk saja diadang',” kata Hasan.

Hasan menuturkan, Jokowi yakin dengan pengamanan Paspampres.

“Yakin dengan kami, akhirnya kegiatan terlaksana dengan baik dan berjalan lancar. Walaupun kami waswasnya sampai ke ubun-ubun lah,” tutur eks Komandan Jenderal Kopassus itu.

Itu merupakan salah satu cerita menarik Hasan selama menjadi ajudan Jokowi.

Baca juga: Sosok Mian, Bupati Bengkulu Utara yang Viral Ditarik Paspampres saat Dampingi Jokowi di Pasar

Beberapa kisah lain ia tuliskan dalam buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” terbitan Kompas Gramedia.

“(Buku) bercerita bagaimana Paspampres dikerjai Pak Jokowi ada juga. Karena ini kami tarik, khususnya bagi saya sebagai orang militer tentang kepemimpinan. Tentang leadership yang mungkin tidak saya temui di militer, tapi ada di beliau,” kata Hasan.

Buku itu bisa terbit karena salah satu faktornya, Hasan rajin mencatat selama ia menjadi Dangrup A Paspampres.

“Saya simpan dan catat dalam handphone. Karena saya mencatat setiap kegiatan pengamanan ke seluruh Indonesia dan luar negeri dalam handphone, mulai dari tanggal berapa, tempat, kegiatan, saya catat sejak 2016,” tutur Hasan.

“Tetapi baru saya membuat sebuah rangkaian ceritanya pada 2020, ketika saya menjadi Danjen Kopassus,” kata dia.

Baca juga: Viral Ditarik Paspampres saat Dampingi Jokowi, Bupati Bengkulu Utara Cuek, Sebut yang Penting Ini

Hasan memerlukan waktu lebih kurang tiga tahun menyelesaikan buku itu.

Pemimpin Redaksi Kompas, Sutta Dharmasaputra, mengatakan, tidak banyak prajurit TNI yang mencatatkan hariannya seperti Hasan.

“Di tengah kesibukannya, justru (Hasan) menuliskan catatan hariannya,” kata Sutta.

Oleh karena itu, langkah Mohamad Hasan perlu diapresiasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waswasnya Paspampres sampai ke Ubun-ubun Saat Jokowi Naik Motor Trail di Lokasi OPM"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved