Keluarga Korban Siswa yang Tewas Saat MPLS di SMPN 1 Ciambar, Sebut Sekolah Telah Teledor
Tragedi terjadi pada masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS di SMP Negeri 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi. MA (13), siswa baru di sekolah tersebut
"Kalau itu kelalaian, kenapa hanya ngomong kepada ibunya yang kondisinya masih berduka? Bukan kepada bapaknya atau saya?. Orang tua tahunya anaknya ini lagi MOS [masa orientasi sekolah], bukan lagi maen. Jelas tanggung jawab pihak sekolah," tegasnya.
Wawan mengatakan, pihak keluarga tahu sesuatu yang buruk menimpa MA dari teman-teman sekolah MA. Teman-teman korban datang mengantarkan sabuk dan sepatu milik korban ke rumahnya. Adapun tasnya ditinggal di sekolah, sebab setelah kegiatan, para peserta MPLS kembali lagi ke sekolah.
"Ibunya bertanya, ke mana anaknya? Temannya menjawab pergi main dulu. Ibunya merasa curiga, karena anaknya jarang main setelah pulang sekolah," jelasnya.
Karena khawatir, keluarga kemudian mendatangi pihak sekolah. Namun, saat itu pihak sekolah mengaku tidak mengetahui di mana korban berada.
"Keluarga mendatangi sekolah dengan membawa saksi yang merupakan teman korban," ujar Wawan.
Teman korban itulah yang kemudian menceritakan di mana titik lokasi korban tenggelam.
Pencarian pun kemudian dilakukan. "Korban ditemukan dalam keadaan sudah terbujur kaku dan masih mengenakan seragam pramuka," kata Wawan.
Wawan menegaskan kejadian ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai pengawasan dan tanggung jawab pihak sekolah selama kegiatan MPLS.
"Mengingat usia siswa-siswi SMP termasuk dalam kategori usia belia, seharusnya ada bimbingan yang lebih intensif dari pihak sekolah atau OSIS dalam mengawasi para peserta," terangnya.
Wawan menuturkan, kegiatan seperti MPLS memerlukan tanggung jawab penuh dari pihak sekolah karena merupakan bagian dari kegiatan sekolah.
"Harapannya, pihak sekolah harus memiliki koordinasi yang baik dengan pihak terkait dan melaporkan keberadaan siswa-siswi yang mengikuti MPLS untuk memudahkan tindakan pencarian jika terjadi kehilangan atau kecelakaan," ujarnya.
Pihak keluarga berharap pihak sekolah menjelaskan dengan jelas tanggung jawab mereka dalam mengawasi kegiatan MPLS serta memberikan informasi yang komprehensif mengenai kegiatan tersebut.
"Dengan demikian, diharapkan insiden seperti ini tidak terulang dan kegiatan MPLS dapat berlangsung dengan aman dan tertib di masa mendatang," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah. (dian herdiansyah/m rizal jalaludin)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Curhat Pilu Ibu di Madiun Anaknya Dikeluarkan dari Sekolah saat Belajar di Kelas, Sempat Ikuti MPLS |
![]() |
---|
MPLS di SDN Rancamanyar 6 |
![]() |
---|
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Dompet Dhuafa Yogyakarta Gelar Program Sekolah Sehat |
![]() |
---|
20 Contoh Surat untuk Kakak Osis, Bisa Diberikan saat Hari Terakhir MPLS 2025 |
![]() |
---|
Contoh Teks Pidato Kepala Sekolah saat Penutupan MPLS 2025 yang Inspiratif, Jadikan Referensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.