Orang Tua Siswa Komplain Anaknya Tak Diterima di SMAN 1 Sindangkasih Ciamis, Begini Kata Wakasek

Komplain orang tua siswa yang anaknya tidak diterima di SMAN 1 Sindangkasih, Ciamis, direspons oleh Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Sindangkasih.

Editor: Hermawan Aksan
Tangkap layar video
Herlinda Susana, Wakasek Kesiswaan yang juga Ketua PPDB di SMAN 1 Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, menerangkan sistem PPDB yang berlaku saat ini. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Komplain orang tua siswa yang anaknya tidak diterima di SMAN 1 Sindangkasih, Ciamis, direspons oleh Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Sindangkasih.

Dalam pertemuan kemarin, Herlinda Susana, Wakasek Kesiswaan yang juga Ketua PPDB di SMAN 1 Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, menerangkan sistem PPDB yang berlaku saat ini.

Menurutnya, kedatangan orang tua calon siswa ke sekolah karena anaknya tak diterima di SMAN 1 Sindangkasih merupakan luapan kekecewaan.

Secara emosional, kata dia, siapa pun, termasuk orang tua, akan merasa kecewa ketika harapannya tidak terpenuhi, apalagi ketika anak-anak antusias untuk bersekolah di sekolah impiannya tapi ternyata tidak masuk.

Baca juga: Anaknya Tak Diterima di SMAN 1 Sindangkasih Ciamis, Orang Tua Siswa akan Ajukan ke Pengadilan

Karena itu, Herlinda menjelaskan bahwa PPDB itu ada dua jenis. Pertama adalah prestasi, afirmasi, kemudian perpindahan orang tua, itu sekolah sudah membukanya di tahap 1.

Kedua, porsi 50 persen lagi yang dibuka pada tahap 2 adalah penerimaan berdasarkan zonasi atau jarak rumah ke sekolah yang dituju.

Herlinda menekankan, PPDB memang dilakukan dengan sistem yang sudah ditentukan oleh pusat yang dalam hal ini adalah pihak provinsi, sementara pihak sekolah hanya menjalankan sistem tersebut sesuai aturan.

“Kami tidak berani keluar dari aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi jawaban yang kami berikan ke orang tua sama, bahwa ini bersifat sistem, dan sistemlah yang mengatur segala sesuatunya,” ungkap Herlinda.

Herlinda membenarkan bahwa sebagian siswa baru yang diterima di SMAN 1 Sindangkasih berasal dari wilayah Tasikmalaya karena posisi sekolah berada di perbatasan dengan Tasikmalaya.

Hal tersebut bisa terjadi karena sistem secara otomatis mencari sendiri titik koordinat di mana calon peserta didik (CPD) terdekat meskipun titik itu berada di luar kota atau luar daerah.

Herlinda mengakui, jumlah pendaftar tahun ini melampaui kuota yang ditetapkan pihak sekolah, dengan total kuota untuk peserta didik baru adalah 432 siswa.

Pendaftar tahap 1 sebanyak 319 orang, dengan kuota siswa yang diterima sebanyak 216 orang.

Jumlah pendaftar tahap 2 mencapai 306 orang, dengan jumlah kuota yang sama, yaitu sebanyak 216 siswa.

“Pendaftar tahun ini sangat di luar ekspektasi kita, melampaui kuota yang telah ditetapkan oleh sekolah, maka dari itu banyak juga siswa yang belum lolos masuk ke SMAN 1 Sindangkasih ini," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved