Terdampak Kekeringan, Warga Bojongpicung Cianjur Terpaksa Mandi di Sungai Meski Selalu Gatal-gatal

Sejumlah warga di Kampung Rawa Sampih, Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mandi di Sungai Cihea.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Seorang warga mandi di Sungai Cihea, Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Senin (10/7/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sejumlah warga di Kampung Rawa Sampih, Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mandi di Sungai Cihea akibat terdampak kekeringan.

Akibatnya, sejumlah warga tersebut sering mengalami gatal setelah mandi di Sungai Cihea.

Aep (50), warga Kampung Rawasapih RT 06/03, Desa Kemang, mengungkapkan, sumur yang berada di rumahnya sudah mulai mengering akibat terdampak musim kemarau satu bulan lalu.

"Semenjak satu bulan lalu sumur milik warga sudah surut dan tidak cukup untuk digunakan sehari-hari," ucapnya pada Tribunjabar.id, Senin (10/7/2023).

Karena itu, lanjut dia, ia dan sejumlah warga lainya terpaksa untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) di Sungai Cihea.

"Kalau mandi saya dan warga lainya langsung ke sungai, tapi untuk buang air besar di kamar mandi masing-masing namun warga harus mengambil air terlebih dulu ke sungai. Untuk kebutuhan minum dan memasak masih menggunakan air sumur," ucapnya.

Ia mengatakan, ia dan warga lainya sering merasakan gatal di tubuh setelah mandi di sungai yang tak jauh dari rumahnya.

"Masih saja tetap gatal-gatal walaupun sudah memakai sabun dan dibilas dengan bersih juga, mungkin karena sungainya banyak sampah," kata dia.

Aep berharap, pemerintah segera menyediakan atau membangun saluran air dan tempat penampungan air supaya warga bisa mudah mendapatkan air bersih. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved