Idul Adha 2023

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dalam Bahasa Arab dan Latinnya, Dilaksanakan Besok, Lengkap Keutamaannya

Simak bacaan niat puasa Tarwiyah dalam Bahasa Arab dan latinnya berikut ini. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada Selasa (27/6/2023).

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa via Tribunnews.com
Ilustrasi seorang Muslim membacakan niat puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah. 

TRIBUNJABAR.ID - Simak bacaan niat puasa Tarwiyah dalam Bahasa Arab dan latinnya berikut ini.

Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha.

Tepatnya, puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap 8 Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Di Indonesia, pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 20 Juni 2023.

Artinya, jadwal puasa Tarwiyah tahun ini yaitu pada 27 Juni 2023.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ."  

Baca juga: Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, Lengkap Bacaan Niatnya

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Keutamaan puasa Tarwiyah ini disebutkan dalam hadis yang menganjurkan melaksanakan puasa selama delapan hari pertama bulan Dzulhijjah.

Umat Muslim yang melaksanakan puasa pada delapan hari bulan Dzulhijjah termasuk puasa Tarwiyah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Trmidzi).

Asal Usul Hari Tarwiyah

Secara etimologi, arti Tarwiyah berasal dari kata dalam Bahasa Arab, tarawwa تَرَوَّى artinya membawa bekal air.

Demikian asal usul Tarwiyah itu diambil karena peristiwa pada saat dulu jemaah haji membawa bekal air guna persiapan Arafah menuju Mina.

Dalam sejarah, pada 8 Dzulhijjah terjadi peristiwa Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya.

Dikutip dari konsultasisyariah.com, pada pagi harinya, Nabi Ibrahim AS yarwi (berbicara) dengan dirinya untuk memastikan bahwa mimpi tersebut adalah wahyu dari Allah SWT.

Adapun setelah diimplementasikan dalam bentuk ibadah haji, pada hari kedelapan Dzulhijjah inilah jemaah mengulang kembali praktik ibadah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Saat itu, Nabi Muhammad tiba di Mina dan melaksanakan ibadah salat zuhur, asar, magrib, isya dan subuh kemudian melanjutkan ke Arafah sebelum matahari terbenam.

Baca juga: Arti Puasa Tarwiyah Dilaksanakan Setiap 8 Dzulhijjah, Ternyata Asal Usulnya Berkaitan dengan Haji

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved