KPAID Soroti Dugaan Adanya Santri Anak dari Tasikmalaya di Ponpes Al-Zaytun Indramayu

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto soroti keberadaan santri anak asal Tasikmalaya di Al-Zaytun.

TribunPriangan/Aldi M Perdan
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto (tengah), soroti keberadaan santri anak asal Tasikmalaya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (TribunPriangan/Aldi M Perdana) 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto soroti keberadaan santri anak asal Tasikmalaya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Meski, hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi dari masyarakat terkait anak dari wilayah Tasikmalaya yang nyantri di Ponpes Al-Zaytun, Ato menduga terdapat ratusan anak dari wilayah Tasikmalaya yang belajar di ponpes tersebut.

"Hal tersebut mengingat pesantren ini sudah berdiri cukup lama, dan peminatnya dari wilayah Tasikmalaya juga ada," jelas Ato kepada TribunPriangan.com pada Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Siang Ini Panji Gumilang Dipanggil ke Gedung Sate, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Pastikan Hadir

Oleh sebab itu, tambah dia, pihaknya akan membentuk tim guna mendalami dugaan tersebut.

Tim dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya yang dimaksud, akan bertugas mendata jumlah anak dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang belajar di ponpes yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tersebut.

"Kami akan coba lakukan investigasi lebih jauh," lengkap Ato.

Diketahui, tak banyak yang dapat dilakukan oleh pihaknya saat ini, mengingat ajaran Panji Gumilang sebagai pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu belum bisa dijustifikasi sebagai hal yang sesat.

Penampakan massa yang dikerahkan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat
Penampakan massa yang dikerahkan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat (YouTube Al-Zaytun Official)

Oleh sebab itu, KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih menunggu keputusan pemerintah untuk melakukan improvisasi guna menyelamatkan anak-anak Kabupaten Tasikmalaya yang nyantri di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.

"Prinsipnya, anak ini harus tetap terpenuhi haknya. Kalau ada efek dari kasus ini, kami siap untuk memberikan pendampingan psikis," kata Ato. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved