Pemilik Rumah Mewah Dekat Makam di Kuningan Ternyata Pengusaha Sukses yang Jual Alat Khitan Laser

Agus (47), sang pemilik bangunan mewah itu ternyata dikenal sebagai pengusaha di daerah tersebut. Ia menjual alat khitan model laser

|
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Darajat Arianto
Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Agus (47) pemilik rumah mewah yang dibangun di dekat tempat pemakaman umum di di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kuningan yang menjadi viral di sejumlah media sosial. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID,KUNINGAN - Sebuah rumah mewah tampak mencolok di sekitar tempat pemakaman umum di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kuningan.

Agus (47), sang pemilik bangunan mewah itu ternyata dikenal sebagai pengusaha di daerah tersebut.

"Usaha saya berjualan secara online. Barang dagangannya alat khitan model laser," ujar Agus saat ditemui di rumah mewah tersebut, Jumat (23/6/2023).

Ia menambahkan bahwa usaha itu sudah dilakukan selama 10 tahun ini.

Menurut Agus, awal berjualan alat khitan model laser itu ia memasarkannya ke mancanegara.

"Kalau mengingat usaha awal penjualan saat itu pasar domestik tidak ada yang melirik. Sehingga saya jualan ke luar negeri," kata Agus.

Baca juga: Viral Rumah Mewah Dekat TPU di Kuningan, Pemilik Sampaikan Kalimat yang Mengingatkan pada Kematian

Alat khitan produksi rumahan itu, kata Agus, diterima di negara Eropa dan Australia sehingga menjadi pasar prioritasnya.

Kemudian, tidak sedikit dokter di luar negeri itu mempercayai kualitas alat khitan model laser buatan lokal ini.

"Pasar penjualan produk kami awalnya negara Jerman dan menyusul banyak negara lain ikut menggunakan alat khitan buatan kami. Dalam perjalanannya jumlah produksi pembuatan alat khitan ini meningkat," ujarnya.

Dalam perjalanan bisnis alat khitan laser, Agus mengungkap, belum lama produk rumahan dengan branding Cautter Khitan Sonix ini mendapat perhatian hingga pejabat Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI berkunjung ke rumah produksinya di desa tersebut.

"Iya, barang dagangan saya Cautter Khitan Sonix, akhir-akhir ini dikunjungi para pejabat. Mulai dari Kementrian Perdagangan dan Perindustrian, kepala dinas bahkan bupati pun berkunjung ke kami," ujarnya.

Agus mengaku tidak berkenan dengan penawaran yang disampaikan pemerintah dalam mengembangkan usahanya.

Sebab selama usaha dijalani ini sudah berjalan dan memiliki pasar dengan melibatkan warga atau reseller.

"Untuk bantuan hingga penyertaan modal, kami mohon maaf menolaknya. Sebab, bisnis ini sudah berjalan dan sekarang itu omzet lebih banyak, serta alhamdulilah bisa berbagi pendapatan dengan tim pemasaran atau reseller," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved