Soal Prabowo Subianto Beli Pesawat Bekas dari Qatar dan UEA, TB Hasanuddin: Mending Beli F-15 EX

Pembelian jet tempur bekas itu tampaknya disorot oleh anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Kamis (22/6/2023).

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Melvin Jansen-Flickr
Pesawat Mirage 2000-5 buatan Prancis yang digunakan Angkatan Udara Qatar 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kementerian Pertahanan belum lama ini membeli 12 jet tempur bekas merk Mirage 2000-5 dari Qatar.

Pesawat tempur bekas ini diproduksi tahun 1994 dan beroperasi di Qatar sejak tahun 1997.

Artinya, jet tempur ini sudah berusia 26 tahun.

Anggaran untuk pembelian jet tempur bekas ini tak main-main, yakni 733 juta Euro atau senilai 11,8 triliun rupiah.

f-15
Pesawat F-15EX milik Angkatan Udara AS.

Pembelian jet tempur bekas itu tampaknya disorot oleh anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Kamis (22/6/2023).

Menurut legislator asal Majalengka itu, bahwa anggaran pembelian yang hampir mencapai Rp 12 triliun itu seharusnya dialokasikan untuk mendapatkan jet tempur baru, bukan bekas.

Jika dikalkulasikan, harga per unit untuk Mirage 2000-5 bekas Qatar yang dibeli adalah sekitar USD 66 juta/unit. 

Politisi senior PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin saat diwawancarai Tribunjabar.id di Kantor DPC PDIP Sumedang, Kamis (16/3/2023).
Politisi senior PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin saat diwawancarai Tribunjabar.id di Kantor DPC PDIP Sumedang, Kamis (16/3/2023). (TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA)

"Kalau kita lihat rentang harga jet tempur baru di pasar global saat ini berkisar mulai dari USD 67 juta hingga USD 135 juta."

"Artinya, kita bisa membeli jet tempur baru dengan jenis Super Hornet (USD 67 jutaan/unit), F35A (USD 77 juta/unit), Gripen (USD 85 juta/unit), atau F-15 EX (USD 87 juta/unit)," ujar TB Hasanuddin melalui pesan singkat, Kamis (22/6/2023).

Dengan anggaran USD 792 juta atau hampir setara Rp 12 triliun yang dialokasikan Kemhan untuk membeli Mirage 2000-5, imbuh Hasanuddin, sebenarnya Indonesia bisa mendapatkan hampir 1 skuadron jet tempur F-35A, SAAB Gripen.

Atau F-15 EX baru yang pastinya memiliki usia pakai lebih lama hingga 40 tahun dan jaminan servis suku cadang yang lebih meyakinkan. 

"Atau jika memungkinkan ditambah USD 150 juta, kita bisa dapat 1 skuadron  full  F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru."

"Dan kita pasti punya efek gentar yang lebih dahsyat di ruang udara nasional dalam jangka panjang."

"Lalu kenapa harus memaksakan diri beli pesawat tua?," ucapnya.

Adapun, informasi yang diterima, rencananya pesawat baru akan dikirim paling lambat dalam jangka waktu 24 bulan (2 tahun) kontrak berlaku efektif di bulan Mei 2023. 

Termasuk didalam klausul kontrak adalah jaminan dukungan servis selama 3 tahun. 

"Masalahnya, pesawat Mirage 2000-5 tersebut dibeli oleh AU Qatar dari Prancis pada akhir tahun 1980-an."

"Artinya, usianya sudah menginjak tiga dekade dan tersisa hanya 10 tahun untuk penggunaan," jelas dia.

Lebih jauh politisi PDI Perjuangan ini membuka fakta, bahwa nantinya pesawat bekas tersebut hanya mendapat dukungan servis selama 3 tahun awal, setelahnya sisa 7 tahun harus membayar mahal.

"Biaya perawatan pesawat tempur tidak murah, apalagi pesawat usia tua, apakah anggaran kita sudah siap?," katanya.

Sekadar informasi, pesawat jet Mirage 2000-5 adalah jet tempur produksi Dassault, Perancis.

Pertama kali beroperasi tahun 1986, jet tempur ini memiliki kecepatan 2.333 kilometer per jam.

Jet tempur ini dilengkapi dengan berbagai persenjataan canggih.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved