Warga Masih Tunggu Kinerja Polres Sumedang di Kasus Riki Nugraha, Pemuda yang Diduga Dibuang Yayasan
Banyak saksi melihat Riki diturunkan di lokasi itu pada malam hari, lima hari sebelumnya. Belakangan diketahui, Riki diduga dibuang pengurus yayasan
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Warga Perumahan Puskopad, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang ingin segera mendengar hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Sumedang atas kasus meninggalnya Riki Nugraha (35), pemuda dengan keterbelakangan mental.
Keinginan itu agar warga menjadi tenang sebab selama ini warga dibayang-bayangi praduga bahwa Riki dibuang oleh yayasan yang mengurusnya. Di pembuangan, Riki meninggal dunia.
Riki Nugraha meninggal dunia pada Senin (3/4/2023) di rumah kosong pinggir jalan di Kecamatan Sumedang Utara.
Baca juga: 6 Fakta Riki Nugraha Meninggal Misterius di Sumedang, Diturunkan dari Mobil Grandmax di Tepi Jalan
Banyak saksi melihat Riki diturunkan di lokasi itu pada malam hari, lima hari sebelumnya. Belakangan diketahui, Riki diduga dibuang oleh pengurus yayasan di mana dia dirawat, yakni Yayasan Abadi Bina Mentari yang ketika itu beriperasi di Kecamatan Darmaraja.
"Yang menghubungi bukannya dari Polres, malah dari Yayasan yang bernama Dera. Tapi kami tak menghiraukannya," kata Asep Gunawan, warga Puskopad Tanjungsari kepada TribunJabar.id, Minggu (18/6/2023).
Asep berharap penyelidikan segera membuahkan hasil.
"Harapan dari kami sebagai tim pejuang HAM warga Puskopad, mohon secepat mungkin kepada penyidik Polres Sumedang untuk menyelesaikan kasus ini,"
"Kami berharap kasus ini selesai agar warga tenang, hasilnya didengar publik,"
"Apapun hasilnya," katanya.
Sudah tiga bulan sejak meninggal dunianya Riki Nugraha (35) secara janggal pada Senin (3/4/2023), warga Perum Puskopad belum mendapatkan hasil penyelidikan dari Polres Sumedang.
"Belum ada konfirmasi apapun dari Polres Sumedang, kami rencana mau menanyakan ke Polres telah sampai di mana kelanjutan kasus ini,"
Baca juga: Menanti Kerja Polisi Ungkap kasus Dugaan Pembuangan Riki Nugraha di Sumedang, Belum Ada Titik Terang
"Kalau Polres terus-terusan tidak memberikan konfirmasi hasil penyelidikan, laporan kami masukkan ke Polda, mungkin sampai ke Komnas HAM," kata Asep Suryana, warga lain di Perum Puskopad kepada TribunJabar.id, Minggu (18/6/2023).
Warga Puskopad berkepentingan terhadap informasi mengenai penyelidikan kasus RIki. Pasalnya, merekalah yang urunan menyelamatkan Riki dari kesendirian dan gangguan kejiwaannya.
Oleh warga Puskopad, Riki dititipkan ke yayasan tersebut. Lamanya sekitar 3 bulan sebelum akhirnya Riki dinyatakan meninggal dunia.
40 Persen Bangunan Sekolah di Sumedang Rusak, Perbaikan Butuh Dana Rp 320 Miliar |
![]() |
---|
Curhat Pilu Murid SDN Rancapurut Sumedang yang Sekolahnya Rusak: Takut Roboh, Buku Kena Air |
![]() |
---|
Miris, Kondisi Bangunan SDN Rancapurut Sumedang yang Disidak Wabup Fajar, Atap Bocor hingga Bolong |
![]() |
---|
Yuyun Tak Bisa Selamatkan Diri, Meninggal pada Kebakaran Saung di Rancakalong Sumedang |
![]() |
---|
70 Pengusaha Tambang Dipanggil Kejari Sumedang, Izin dan Pajak Usahanya DIperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.