Sempat Didemo Warga, Ternyata Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjadjaran Purwakarta Sudah Dibuka
Pemerintah Kabupaten Purwakarta membantah bahwa Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjadjaran tertutup dan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjadjaran, yang berada di sekitar halaman Pemkab Purwakarta, sempat jadi perbincangan karena sejak pandemi Covid-19 tidak pernah dibuka untuk umum.
Bahkan, sejumlah pemuda sempat melakukan aksi untuk meminta alun-alun tersebut dibuka untuk umum pada Selasa (14/6/2023).
Namun, Pemerintah Kabupaten Purwakarta membantah bahwa alun-alun tertutup dan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat.
Asisten Sekretaris Daerah (Asda) Bidang Administrasi Umum, Tin Sumartini, mengatakan bahwa Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjadjaran sudah dibuka sejak lama dan bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Secara prinsip alun-alun tersebut akan lebih banyak berperan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dioptimalkan sebagai ruang terbuka interaksi publik," ucapnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (15/6/2023).
Jam operasional dari Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjadjaran tersebut dibuka sejak pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
"Alun-alun Kian Santang Pasanggrahan Padjadjaran setiap hari buka mulai pagi (pukul 06.00 WIB) hingga sore (pukul 18.00 WIB)," katanya.
Ia mengatakan, alun-alun yang berada di pusat Kota Purwakarta itu kerap mendapatkan pemeliharaan rutin.
"Jadi di luar waktu berkunjung, itu kami lakukan perawatan dan pemeliharaan. Kami juga selalu rutin membersihkan sampah sehingga pengunjung bisa nyaman," ucapnya.
Tak hanya untuk menjadi rekreasi masyarakat, Sumartini mengatakan bahwa alun-alun yang memiliki luas 1.678 hektare itu juga bisa untuk olahraga ataupun pemotretan pre-wedding.
"Selain berolahraga, pengunjung bisa bersantai atau melakukan pemotretan untuk pre-wedding di tempat ini, dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Purwakarta," katanya.
Ia mengatakan, di area alun-alun terdapat sejumlah pepohonan langka dan bangunan khas Sunda, antara lain leuit (lumbung padi khas petani Sunda) dan air mancur dengan patung kujang (senjata khas masyarakat Sunda).
"Kedua bangunan itu diapit taman yang sangat asri, yakni Taman Maya Datar dan Taman Pancawarna," ujar Sumartini.
Sumartini menyebutkan, di sekitar alun-alun tersebut juga terdapat Masjid Agung Baing Yusuf.
Di sampingnya ada makam Baing Yusuf, guru ulama besar Syaikh Nawawi Al Bantani.
Masjid dan makam tersebut bisa dikunjungi untuk wisata religi.
Bahkan, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin kerap mengunjungi masjid dan makam tersebut jika tengah berada di Purwakarta. (*)
Petani Kecil Kini "Bankable", Koperasi Bangun Tani Makmur Buka Jalan ke Lembaga Keuangan |
![]() |
---|
Polres Purwakarta Jaring Puluhan Pelajar Hendak Demo ke Jakarta, Satu Orang Masih Siswa SMP |
![]() |
---|
Petani Ikan Waduk Jatiluhur Purwakarta Diajak Manfaatkan Maggot, Proteinnya Setara Pakan Komersial |
![]() |
---|
Taman Lalu Lintas Polres Purwakarta Jadi Favorit Anak TK untuk Belajar Keselamatan Jalan Raya |
![]() |
---|
PLN UP3 Purwakarta Sukses Energize Pasang Baru PT VinFast Automobile Indonesia Daya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.