Meski Dilarang, Pohon di Cimahi Kerap Jadi Sasaran Empuk Caleg Untuk Pasang Alat Peraga Kampanye

Pohon di Kota Cimahi kerap jadi sasaran empuk oleh calon legislatif (Caleg) untuk memasang alat peraga kampanye (APK) meskipun hal itu dilarang

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Dok Satpol PP Cianjur
Pohon di Kota Cimahi kerap jadi sasaran empuk oleh calon legislatif (Caleg) untuk memasang alat peraga kampanye (APK) meskipun hal itu dilarang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pohon di Kota Cimahi kerap jadi sasaran empuk oleh Calon Legislatif (Caleg) untuk memasang alat peraga kampanye (APK) meskipun hal itu dilarang karena bisa merusak pohon dan mengganggu estetika kota.

Larangan itu tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 5 Tahun 2017 tentang Ketertiban Umum, Perda Kota Cimahi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Izin Reklame dan Perda Kota Cimahi Nomor 1 Tahun 2014 tengang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Kepala Bidang Tata Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Agus Irwan Kustiawan mengatakan, pada tahun politik pohon-pohon menjadi sasaran untuk dipasangi berbagai atribut berbau politik.

"Jadi tidak menutup kemungkinan mereka masang alat peraga (pada Pemilu 2024). Saya imbau jangan dilakukan apalagi sampai dipaku," ujarnya di Perkantoran Pemkot Cimahi, Kamis (25/5/2023).

Pada tahun politik nanti, pihaknya akan melakukan penertiban jika masih ada alat peraga kampanye yang dipasang caleg di pohon dengan menggandeng Satpol PP yang memang memiliki kewenangan menegakan Perda.

Menurutnya, penindakan itu perlu dilakukan karena pada dasarnya pohon merupakan spot yang dilarang untuk dipasangi berbagai alat sosialisasi apapun, termasuk yang berhubungan dengan alat sosialisasi politik.

"Pemasangan atribut apapun di pohon itu ada aturannya dan ada larangan apalagi sampai dipasang dengan cara dipaku," kata Agus.

Selain merusak keindahan atau estetika kota, atribut yang terpasang pada pohon apalagi sampai dipaku itu, kata Agus, bisa berdampak terhadap kesehatan pohon.

Ia mengatakan, jika pemasangan alat perga kampanye maupun alat sosialisasi lainnya dengan cara dipaku dan tetap dibiarkan, maka lama-lama pohon tersebut bisa mengalami kematian.

"Ini selain berpotensi membuat semerawut, pemasangan alat sosialisasi dengan cara dipaku, kami khawatir luka membuat pohon bisa mati, apalagi kalau terlalu banyak dipaku," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved