Persib Bandung

Kritik Keras Pengamat buat Persib Bandung: Lalai dalam Persiapan guna Berlaga di Level Asia

Pakar hukum olahraga Eko Noer Kristiyanto menyayangkan belum lolosnya Persib Bandung disebabkan tidak dimilikinya jabatan direktur teknik tim.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Starter Persb Bandung saat menghadapi Persija Jakarta, Rabu (11/1/2023). Persib Bandung dinyatakan belum memenuhi verifikasi lisensi persyaratan klub untuk berlaga di Asian Champions League (ACL), berdasarkan hasil rapat komite lisensi klub PSSI, Jumat (17/5/2023). 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung dinyatakan belum memenuhi verifikasi lisensi persyaratan klub untuk berlaga di Asian Champions League (ACL), berdasarkan hasil rapat komite lisensi klub PSSI, Jumat (17/5/2023).

Belum lolosnya Persib disebabkan tidak dimilikinya jabatan direktur teknik tim, yang menjadi ketetapan regulasi baru dari ACL.

Pakar hukum olahraga Eko Noer Kristiyanto menyayangkan terjadinya hal tersebut.

Padahal selama ini, kata dia, Persib selalu membanggakan diri sebagai tim profesional level Asia.

"Ya, disayangkan, tim sebesar Persib yang selama ini berkoar-koar sebagai tim level Asia, tapi lalai atau abai untuk mempersiapkan kebutuhan yang menjadi aturan dan syarat yang sudah ditetapkan untuk bermain di level Asia," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (20/5/2023).

Menurut Eko, beruntung situasi tersebut dialami Persib saat tidak mendapatkan tiket untuk tampil di ACL atau AFC tahun ini.

Sebaliknya, apabila Persib berhasil mendapatkan tiket untuk tampil di level tersebut, Persib harus gagal karena tidak memenuhi ketentuan dari aturan yang telah ditetapkan.

"Untuk tahun ini kita enggak dapat tiket, tapi kalau misalkan tahun kemarin kita juara, tapi kemudian tidak bisa bertanding karena tidak memenuhi syarat, ini kan jadi repot," ucapnya.

Baca juga: Saat Persib Bandung Masih Adem Ayem, PSM Makassar Sudah Dapat 2 Pemain Asing Baru, Ini Profilnya

Selain itu, Eko menilai ungkapan kekecewaan yang disampaikan Bobotoh di media sosial karena kondisi yang dialami Persib tersebut adalah hal wajar.

Sebab, ekspektasi publik, terutama bobotoh, kepada Persib sangat tinggi dengan menilai bahwa tim Pangeran Biru adalah klub elite, dengan dukungan dana besar, dan memiliki peluang meraih prestasi di setiap musimnya.

Apalagi, aspek umum AFC terhadap penilaian bagi tim profesional yang akan berlaga di kompetisi Asia, meliputi kesiapan infrastruktur, pengembangan atau pembinaan, finansial, legalitas, dan juga sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.

"Jabatan direktur teknik ini kan berkaitan dengan SDM yang ada di struktur tim."

"Jika memang dalam ketentuan AFC itu (dirtek) harus ada, ya harusnya bisa diikuti dong aturan itu."

"Apalagi melihat latar belakang jajaran komisaris dan direksi PT Persib Bandung Bermartabat adalah para pebisnis atau pengusaha, harusnya lebih paham dengan pentingnya kelengkapan struktur seperti itu yang sifatnya hal formil," ujar Eko Noer Kristiyanto.

Menurutnya, terlepas dari Persib bermain atau tidak di ACL atau Piala AFC saat ini, Persib harus segera mempersiapkan posisi direktur teknik.

Namun, ia berharap sosok yang akan mengisi posisi tersebut adalah sosok yang tepat, bukan hanya memiliki legalitas tapi juga serius untuk membantu tim Persib.

"Saya rasa dengan tim sebesar dan sekelas Persib, untuk mencari sosok yang bisa menempati jabatan direktur teknik Persib pastinya tidak akan sulit."

"Siapa pun juga pasti mau, tinggal cari orang yang punya lisensi, kalau ditawari pasti mau kok," ucapnya.

"Kita enggak usah ngomongin kerjanya dulu karena jabatan direktur teknik ini kan kerjanya jangka panjang, beda dengan pelatih."

"Kalau pelatih kan kerjanya jangka pendek, kalau misal gagal meraih target musim ini, ya pasti dievaluasi."

"Kalau direktur teknik baru bisa dievaluasi semisal 5-10 tahun ke depan, seperti apa progresnya dari kerjanya selama ini," lanjutnya.

Oleh karena itu, situasi ini menurutnya harus menjadi pembelajaran bagi Persib ke depannya, agar mampu melengkapi apa yang dipersyaratkan dalam regulasi AFC sehingga jika Persib berkesempatan bertanding di ajang ACL atau Piala AFC, situasi seperti ini tidak menjadi persoalan.

Menurutnya, secara aturan memang seolah-olah mengindikasikan yang penting adanya sosok direktur teknik dan sosok itu memiliki lisensi yang cukup sesuai dengan regulasi.

Namun ia berharap, Persib tidak asal pilih dalam menentukan sosok yang akan mengisi jabatan strategis tersebut.

Terlebih sebagai tim besar dan profesional, Persib jangan mau untuk bertaruh untuk masa depan klub, dengan memilih secara asal-asalan.

"Jangan sampai Persib memilih asal, hanya untuk memenuhi syarat gugur kewajiban saja."

"Persib harus memilih sosok yang benar-benar memiliki sosok berkualitas dan punya kapabilitas di posisi tersebut."

"Saya yakin ini adalah hal mudah bagi Persib, dan untuk proses verifikasi berikutnya Persib harus bisa lolos," katanya. (*)

Baca berita-berita Persib Bandung di Tribunjabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved