Tata Cara Puasa Syawal 6 Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Waktu dan Keutamaanya

Amalan yang dapat dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri adalah puasa Syawal. Umat Muslim dapat mengejarkan puasa Syawal yang dikerjakan 6 hari.

freepik.com
Amalan yang dapat dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri adalah puasa Syawal. Umat Muslim dapat mengejarkan puasa Syawal yang dikerjakan 6 hari. 

Muslim yang menjalankan puasa dianjurkan untuk makan sahur sebelum azan Subuh berkumandang.

Namun, puasa tetap dianggap sah walaupun melewatkan Sahur lantaran hukum makan sebelum azan Subuh ini adalah Sunah.

3. Menahan hawa nafsu, lapar, dan dahaga

Umat Islam yang menjalankan puasa Syawal wajib menahan hawa nafsu dirinya, termasuk lapar dan dahaga. Hawa nafsu, lapar, maupun dahaga wajib ditahan sampai azan Maghrib berkumandang dan dilanjutkan dengan berbuka puasa.

4. Buka puasa

Buka puasa dapat dilakukan setelah menahan lapar dan dahaga selama seharian. Dalam hal ini, setiap Muslim wajib untuk menyegerakan berbuka puasa untuk membatalkan puasa.

Baca juga: 10 Kata-kata atau Ucapan Minta Maaf di Acara Halal Bihalal Idul Fitri 2023 dalam Bahasa Sunda

Keutamaan puasa Syawal

Umat Islam yang menjalankan puasa Syawal wajib memahami keutamaan ibadah ini setelah Idul Fitri.
Keutamaan atau pahala puasa Syawal yang pertama adalah mendapat pahala seperti puasa selama setahun penuh. Berikut dalilnya:

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim no. 1164).

Toto mengatakan bahwa berdasarkan hadis tersebut keutamaan puasa Syawal sama dengan berpuasa setahun.
“Perhitungannya begini. Setiap amal itu pahalanya dibalas 10 kalinya. Apabila 6 hari dikalikan 10 pahala berarti 60, yang sama dengan dua bulan,” jelas Toto,

“Kemudian ketika sebulan puasa Ramadhannya lunas ditunaikan, berarti 1 kali 10 sama dengan 10 bulan. Lalu 2 bulan ditambah 10 bulan sama dengan 12 bulan atau 1 tahun," sambungnya.

Waktu Puasa Syawal

Toto menjelaskan bahwa puasa Syawal yang dilakukan selama 6 hari boleh dijalankan secara berurutan atau berselang hari.

Bagi Toto, yang terpenting adalah umat Islam melakukan Sunah tersebut di bulan Syawal dan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyampaikan bahwa puasa Syawal bisa dilakukan lebih dulu sebelum menyelesaikan utang puasa lain.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved