Wisata Religi ke Masjid Jami Sultan Lingga Kepulauan Riau, Semakin Indah setelah Revitalisasi

TRIBUNJABAR.ID - Masjid Jami Sultan Lingga, salah satu peninggalan Kesultanan Melayu Riau-Lingga yang cocok jadi destinasi wisata religi di Kepulauan Riau.

Masjid Jami Sultan Lingga ini berlokasi di Desa Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Pada tahun 2022, Masjid Sultan Lingga direvitalisasi dan sudah diresmikan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad pada 12 Januari 2023.

Revitalisasi Kawasan Masjid Jami' Sultan Lingga dibiayai APBD Kepri tahun 2022 melalui Dinas PUPP Kepri dengan pagu anggaran Rp 3,4 miliar.

Setelah selesai direvitalisasi, peresmiannya ditandai dengan syukuran dan doa selamat bersama warga setempat.

Kini, Masjid peninggalan Kesultanan Melayu Riau-Lingga yang dibangun pada tahun 1800-an di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah III itu tampak lebih menawan.

Lokasi ini siap menjadi andalan destinasi wisata religi sekaligus cagar budaya Kepri bersama Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.

Baca juga: Indahnya Panoranama Pulau Siantan dari Bukit Tengkorak, Cocok Jadi Destinasi Wisata saat ke Kepri

Suksesnya revitalisasi kedua cagar budaya tersebut beriringan dengan misi Gubernur Ansar yakni 'Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya.

Serta visinya 'Mengembangkan dan Melestarikan Budaya Melayu dan Nasional Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan'.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, dirinya khusus meminta agar pekerjaan revitalisasi masjid ini menggunakan bahan-bahan dengan kualitas terbaik.

Tujuannya tidak lain agar hasilnya dapat menjadi kebanggaan warga Kepri.

"Memang kita khusus mendatangkan beberapa bahan terbaik untuk pekerjaan ini. Seperti cat kualitas terbaik dari Jerman, hingga karpet dari Turki. Semua kami pilihkan yang terbaik," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, dikutip dari TribunBatam pada Rabu (19/4/2023).

Ansar Ahmad menambahkan, dalam pekerjaan revitalisasi tersebut, selain mempercantik, ia berupaya untuk semaksimal mungkin mengembalikan bentuk masjid seperti bentuk aslinya.

"Untuk itu saya pun minta agar atap masjid yang telah diganti dengan spandek untuk dikembalikan menggunakan genteng tanah liat. Begitu pula lantai halaman yang kita ganti dengan marmer," ujarnya.

Rencana itu menurut Ansar Ahmad telah mendapat persetujuan dari berbagai pihak.