Persib Bandung

Legenda Persib Bandung Robby Darwis Membagikan Pengalamannya Saat Final di SUGBK

Legenda Persib Bandung Robby Darwis, menceritakan pengalamannya pada awal ebagai pemain, terutama saat PSSI menggabungkan Galatama dan Perserika

zoom-inlihat foto Legenda Persib Bandung Robby Darwis Membagikan Pengalamannya Saat Final di SUGBK
TRIBUNJABAR/Deni Denaswara
Legenda Persib Bandung Robby Darwis Legenda Persib Bandung Robby Darwis, menceritakan pengalamannya pada awal-awal sebagai pemain, terutama saat PSSI menggabungkan Galatama dan Perserikatan.

TRIBUNJABAR.ID - Legenda Persib Bandung Robby Darwis, menceritakan pengalamannya pada awal-awal sebagai pemain, terutama saat PSSI menggabungkan Galatama dan Perserikatan.

Robby Darwis bergabung dengan Persib Bandung pada era perserikatan pada 1982 dan 1983.

Persib Bandung bergabung dengan Persib Bandung ketika masih kelas dua SMA.

Dia pun menceritakan awal-awal sebagai pemain, terutama saat PSSI menggabungkan Galatama dan Perserikatan.

Baca juga: Dua Bek Lokal, Kabarnya, Tengah Diincar Persib Bandung, Satu Pemain Eks Asuhan Luis Milla

"Waktu itu masuk Persib era perserikatan pada tahun 1982 dan 1983, kelas dua SMA. Fanatisme daerahnya luar biasa cukup fantastis," kata mantan kapten Persib Bandung ini.

Robby Darwis mengaku sering juga melihat pertandingan Galatama.

Pada era tersebut, di Indonesia ada dua kompetisi, yakni Perserikatan dan Galatama.

Perserikatan adalah kompetisi yang diikuti klub-klub yang diurus oleh pemerintah daerah.

Adapun Galatama, merupakan kompetisi gaya baru di era itu, yakni diikuti klub-klub semiprofesional.

Kemudian, Perserikatan dan Galatam dilebur menjadi kompeti kasta tertinggi Liga Indonesia.

Robby Darwis mengaku pernah merasakan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat itu, katanya, stadion dipenuhi 150 ribu.

"Saya juga kaget karena waktu itu masih junior. Tapi begitu masuk final dengan kapasitas itu, masuk lapangan itu tegang," katanya.

Robby mengatakan pada final tersebut benar-benar merasakan tekanan.

"Pengalaman yang saya rasakan waktu itu dari perserikatan, pemain sudah matang, topnya di situ tidak ada pemain asing, lokal semua. Penggabungan galatama dan liga itu pressurenya cukup besar," cerita Robby.

Robby membagikan pengalamannya saat diskusi refleksi bertema "Melihat Perjalanan, Dinamika Kompetisi, Meneladani Perjuangan Para Legenda Didukung Nendia Primarasa" di GBK Arena, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Tujuh narasumber bertukar pikiran di antaranya anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, jebolan kompetisi Perserikatan dan Timnas Indonesia, Robby Darwis, penggiat sejarah olahraga Indonesia, Dimas Wahyu Indrajaya, hingga jebolan Liga Indonesia dan Timnas Indonesia, Firman Utina. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved