Persib Bandung

Kericuhan di Stadion GBLA Bikin Sedih, Persib Bandung Pasti Didenda

Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengaku sangat menyayangkan aksi tersebut.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar
Aksi penyalaan flare oleh suporter Persib di tribun Utara Stadion GBLA Kota Bandung pada laga Persib Bandung kontra Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kericuhan suporter terjadi di Stadion GBLA, Kota Bandung dimana bobotoh menyalakan flare menyusul kekalahan menyakitkan tim tuan rumah, Persib Bandung atas Persikabo 1973, Sabtu (15/4), mengundang keprihatinan banyak pihak.

Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengaku sangat menyayangkan aksi tersebut.

Pasalnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh panitia pelaksana pertandingan Persib agar laga pamungkas Persib dapat digelar di Stadion GBLA dan dihadiri oleh para bobotoh.

Namun, laga yang dinantikan itu justru ternoda.

Selain memastikan berlangsungnya pertandingan di Stadion GBLA, Panpel Persib pun telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan melaksanakan prosedur keamanan yang cukup ketat, untuk dapat menyuguhkan pertandingan yang aman dan nyaman.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah  dengan melakukan sweeping secara ketat kepada seluruh bobotoh yang hendak masuk ke dalam stadion.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono mengatakan, pihaknya tak akan lagi menyediakan layar lebar bagi bobotoh di area stadion.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono mengatakan, pihaknya tak akan lagi menyediakan layar lebar bagi bobotoh di area stadion. (Tribun Jabar/ Deanza Falevi)

Itu sebabnya, kondisi Sabtu malam, di mana banyak flare menyala di stadion, ujar Teddy, menjadi sesuatu yang di luar dugaannya.

"Dampak dari insiden ini, kami jelas akan dirugikan, dan akan menerima sanksi berupa denda yang besar dari Komisi Disiplin PSSI," ujarnya.

Terlepas dari itu, Teddy berharap ke depan, kedewasaan dan kesadaran dari para bobotoh bisa terus tumbuh untuk tidak lagi membawa dan menyalakan flare di dalam stadion.

Baca juga: Manajemen Mengaku Kaget dengan Jumlah Flare di Laga Persib Bandung vs Persikabo, Sudah Dirazia

"Kami juga tidak akan lelah untuk terus mengedukasi Bobotoh tentang bahaya penyalaan flare di dalam stadion. Ini semua demi penyelenggaraan pertandingan yang lebih aman dan nyaman buat semua orang yang datang ke stadion," katanya.

Kesedihan juga diungkapkan Pelatih Persib, Luis Milla. "Saya sangat sedih karena orang datang ke stadion untuk menonton sepakbola, tidak lebih. Tentunya keinginan kami adalah untuk memenangkan pertandingan, akan tetapi tidak mudah untuk bisa meraih kemenangan di setiap laga yang kami lalui," ujarnya dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion GBLA Kota Bandung, Sabtu (15/4).

Menurutnya, kekecewaan yang dialamatkan bobotoh kepada timnya, karena kalah dengan kemasukan empat gol adalah sesuatu yang wajar. Namun, dirinya tidak dapat memahami jika bentuk kekecewaan tersebut berubah menjadi tindakan anarkis yang dapat mengancam seluruh orang yang berada di stadion.

"Dengan situasi ini kita jelas tidak mengambil pelajaran setelah tragedi yang terjadi di Malang. Saya sangat sulit untuk memahami situasi yang menyedihkan ini sebagai ungkapan perasaan kecewa karena kekalahan kami," ucapnya.(cipta permana)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved