Persib Bandung

Teddy Tjahjono Sesalkan Rusuh Oknum Suporter: Mereka Tidak Pernah Belajar, Sampai Kapan Begini?

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono menegaskan, Persib tak akan mentolerir segala bentuk tindakan suporter yang menjurus anarkisme.

|
Penulis: Cipta Permana | Editor: Kemal Setia Permana
Tangkapan Layar Video Tribunnews
Detik-detik kerusuhan oknum suporter di pertandingan Persib vs Persis Solo 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kemenangan Persib Bandung atas Persis Solo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/4), harus tercoreng akibat insiden kerusuhan antar suporter yang terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono menegaskan, Persib tak akan mentolerir segala bentuk tindakan suporter yang menjurus ke arah kekerasan hingga anarkisme.

Persib menilai sepak bola merupakan sarana bagi semua kalangan, untuk menciptakan situasi damai dan aman bagi banyak pihak.

"Persib sama sekali tidak mentolerir tindakan kekerasan atau anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter. Kami (Persib) Persib selalu menjunjung tinggi sportivitas, baik di dalam maupun luar lapangan untuk menciptakan iklim sepakbola yang damai, aman dan nyaman. Dengan begitu, sepakbola bisa dinikmati oleh semua kalangan," ujarnya dilansir dari laman resmi klub Persib.co.id, Rabu (5/4).

Menurut Teddy, segala tindakan yang mengarah pada kekerasan hingga anarkisme dari suporter sepakbola harus dihentikan.

"Kami tentunya mengutuk keras tingkah laku anarkisme yang dilakukan oleh oknum suporter. Mereka tidak pernah belajar dan mau sampai kapan bisa berubah, kalau mentalitasnya tidak memiliki jiwa sportivitas seperti ini" katanya.

Hal senada pun diungkapkan oleh pihak Persis Solo. Melalui unggahan di akun Instagram resmi klub, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu menegaskan tidak mentolerir segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam sepakbola.

"PERSIS tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan di dalam sepak bola, dan mendukung segala penegakan hukum atau sanksi sebagai konsekuensi atas kegagalan untuk menciptakan situasi kondusif di dalam stadion," tulis akun @persisofficial, Selasa (4/4). 

Sebelumnya, kerusuhan di Stadion Pakansari terjadi pada pertengahan babak kedua, saat skor pertandingan menunjukkan 2-1 bagi keunggulan Persib Bandung.

Pada saat pertandingan tengah berlangsung, terdengar sayup-sayup pihak panitia penyelenggara pertandingan memberikan imbauan untuk menjaga kondusivitas melalui pengeras suara.

Meski upaya tersebut terus dilakukan, namun memanasnya situasi tidak kunjung mereda, bahkan aksi tersebut diikuti oleh beberapa kali terdengar suara ledakan petasan.

Akibat situasi ini wasit Hamim Tohari yang memimpin jalannya laga, harus menghentikan sementara pertandingan pada menit ke-77, karena situasi yang semakin tidak kondusif.

Meski penghentian berlangsung hanya sesaat, dan laga dapat kembali dilanjutkan, namun insiden tersebut menyisakan catatan  yang harus segera dievaluasi. (*).

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved