Piala Dunia U20 Batal di Indonesia

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Ini Imbasnya untuk Jabar, Si Jalak Harupat Sudah Siap

Provinsi Jawa Barat terkena dampak dari keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Delegasi FIFA mengecek langsung Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, untuk persiapan Piala Dunia U-20, Jumat (24/3/2023) 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat terkena dampak dari keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pembatalan ini berimbas pada Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung yang awalnya ditetapkan menjadi satu di antara venue utama Piala Dunia U-20.

Hal ini juga berdampak pada empat lapangan lain yang disiapkan sebagai tempat latihan, yaitu Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Lapangan Sidolig di Kota Bandung, kemudian Lapangan Unpad dan Lapangan IPDN di Jatinangor.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Asep Sukmana, mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan akhir di Stadion Si Jalak Harupat.

Menurutnya ada tiga hal yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya, yakni insfrastruktur, kepanitian, hingga event pendukung untuk memeriahkan ajang empat tahunan tersebut.

"Kami sampaikan progres kita, jadi ada tiga yang kita bahas terutama kesiapan infrastruktur, kepanitiaan daerah, dan event-event untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20," kata Asep melalui ponsel, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, dari sisi insfratruktur, Stadion Si Jalak Harupat sudah dinyatakan sangat siap menggelar pertandingan.

Bahkan pihak FIFA sendiri sudah menginspeksi langsung stadion berkapasitas 30 ribu kursi itu.

Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Ini Respons Wali Kota Bandung: Padahal Kami Sangat Siap

"Kalau infrastruktur kemarin hasil inspeksi dari FIFA, kita sudah dianggap bagus. Walaupun ada sedikit-sedikit perbaikan," katanya.

Menurutnya, dibanding stadion lain yang ditunjuk sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20, Stadion Si Jalak Harupat dianggap yang paling siap dari segi insfratruktur.

Petugas sedang menyapu area tribune Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (20/3/2023). Area Stadion SJH ditutup sementara dari berbagai kegiatan.
Petugas sedang menyapu area tribune Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (20/3/2023). Area Stadion SJH ditutup sementara dari berbagai kegiatan. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

"Malahan kalau dibandingkan dengan stadion lain itu progres untuk memenuhi kekurangan itu paling bagus menurut FIFA kemarin, yang Stadion Si Jalak Harupat. Termasuk stadion-stadion untuk latihan seperti IPDN, Unpad, Sidolig, dan GBLA," ucap dia.

Imbas lain adalah pada kepanitian lokal untuk ajang Piala Dunia U-20 yang sudah disiapkan baik dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Baca juga: Impian Tiga Pemain Persib Ini Pupus Setelah Gagal Tampil di Piala Dunia U-20, Bobotoh Lakukan Ini

"Kita udah sepakat SK-nya itu ada dua yakni dari provinsi untuk melibatkan semua kabupaten/kota meliputi Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Provinsi Jawa Barat," paparnya.

Dengan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, pihaknya akan segera menggelar rapat untuk membahas tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Karena tadi malam sudah diputuskan seperti itu (batal), ya kami juga akan kumpul lagi sama teman-teman," ujarnya.

Pihaknya mengaku sangat kecewa dengan batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20.

Meski begitu, dia menegaskan hanya bisa menghormati keputusan dari induk sepakbola dunia tersebut.

"Kalau saya kasihan ke pemain yang sudah siap," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved