Kabar Seleb

Perjalanan Penyanyi Shakira Jasmine Asal Cimahi Menuju Mancanegara: Bulan dan Bintang di Senar Gitar

Mimpi solois Shakira Jasmine, penyanyi asal Cimahi, untuk menjadi seorang bintang hingga dikenal di mancanegara akhirnya terwujud.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
Instagram
Shakira Jasmine, penyanyi asal Cimahi yang mulai dikenal di mancanegara. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mimpi solois Shakira Jasmine untuk menjadi seorang bintang hingga dikenal di mancanegara akhirnya terwujud.

Penyanyi asal Cimahi kelahiran 12 Oktober 2002 ini menjadi duta Spotify Indonesia bulan Januari untuk Equal di Times Square New York.

Perjalanan Shakira Jasmine sebagai musisi perempuan di industri Tanah Air dimulai dari usia remaja. Dia merintis kariernya dari ajang pencarian bakat di tahun 2016.

"Aku suka menyanyi sejak usia tiga tahun. Waktu aku kelas 6 SD, aku mengikuti suara dua ketika Papa muter lagu. Sejak saat itu aku ikut les vokal," cerita Shakira Jasmine beberapa waktu lalu.

Bakat menyanyi yang dimiliki Shakira pun terus terasah hingga akhirnya mencoba ajang pencarian bakat La Academia Junior Indonesia pada 2013 dan masuk 10 besar.

Lalu Shakira Jasmine juga mengikuti ajang The Voice Kids Indonesia musim pertama pada 2016.

"Setelah dari sana ada label musik yang hubungin Mama. Aku dan Mama enggak tahu mau ngapain tetapi justru itu awal buat aku untuk memulai mimpi di industri musik," kata Shakira.

Sukses dengan single terbarunya berjudul “Just a Crush Thing” yang telah dirilis pada akhir November 2022, solois muda berbakat Shakira Jasmine kali ini membagikan cerita perjalanannya dalam meniti karier sejak usia muda hingga segala mimpi yang tengah ia kejar.

“Aku dibesarkan dari pasangan seorang penari tradisional profesional yang hebat dan seorang musisi berbakat yang mengajari aku segalanya tentang musik," kata dia.

Shakira menjelaskan, darah seni yang mengalir deras dalam tubuhnya ini merupakan faktor pendukung terbesar untuk mewujudkan esensinya dalam menghasilkan setiap karya.

“Berkat dan talenta ini selalu aku syukuri, tetapi di sisi lain faktor kekuatan doa dari orang tua yang berlatar belakang seni ini adalah kekuatan pendorong terbesarku," kata mahasiswi UPI jurusan studi Ilmu Gizi ini.

Ia mengingat masih terekam betul memori saat mendiang ayahnya dulu memainkan lagu dari penyanyi Jepang Utada Hikaru, Coldplay, hingga band Queen di ruang tamu rumahnya.

Menurut Shakira, pengalaman berharga akan ikut pencarian bakat ini menjadi salah satu momen terberatnya karena di saat yang bersamaan sang ayah harus kembali menghadap Sang Pencipta setelah kalah berjuang melawan penyakit serius pada saat itu.

Dalam keadaan berduka dan tertekan dengan tantangan baru yang harus dihadapi, ia mendapat penawaran serius label musik besar untuk bergabung menjadi salah satu penyanyinya.

“Sekarang, aku sangat bersyukur akan banyaknya kegiatan yang dapat aku lakukan sebagai wadah terbaik untuk aku belajar, dari mulai bermain film, menjadi pembawa acara dalam berbagai program televisi, menulis lagu, memproduksi musik aku sendiri, menjadi mahasiswa nutrisi, dan masih banyak lagi," ungkap Shakira.

Ia merasa diberkati dengan kehadiran dan dukungan yang menyeluruh dari pihak keluarga serta semua orang yang tetap bersamanya bahkan mungkin hingga akhir waktu.

“Dalam usiaku yang akan menapaki 21 tahun, aku kira bintang akan selalu berdampingan dengan bulan di angkasa luar sana."

"Tapi menurutku, mereka ditakdirkan bersama dalam senar gitarku,” kata Shakira. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved