Anies Baswedan Sebut Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Golkar Sebut Tak Jelas dan Asal Tuduh
Menurut Doli apa yang diungkapkan Anies Baswedan tidak jelas dan belum juga benar apa yang dikatakan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia respon pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan bahwa ada salah satu menteri koordinator atau menko yang ingin mengubah konstitusi.
Menurut Doli di tengah kondisi situasi politik yang saat ini tensinya sedang tinggi. Diharapkan elite politik untuk cermat dalam berikan pernyataan.
"Dalam situasi sekarang dinamika politik tensinya tinggi. Sebaiknya di antara kita elite politik betul-betul beri statement yang clear and clean. Jangan timbulkan tafsir politik apalagi ini bisa mengarah ke personal," kata Doli di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, (19/3/2023).
Menurut Doli apa yang diungkapkan Anies Baswedan tidak jelas dan belum juga benar apa yang dikatakan.
"Nggak jelas siapa, belum tentu juga yang diduga betul. Itu kan harus klarifikasi. Jadi jangan sampai timbulkan polemik baru antar elite. Bisa jadi polemik di publik. Bisa ganggu segala macam," kata Doli.
Menurut Ketua Komisi II DPR RI sekarang konsentrasi bangsa butuh energi besar. Pemulihan pasca pandemi Indonesia belum selesai.
"Pemulihan ekonomi juga harus dijaga. Lalu persiapan pemilu yang energinya juga cukup besar. Jadi sebisa mungkin menghindari potensi konflik, pertikaian, itu akan lebih baik," tegasnya.
Menurut Doli bahwa instruksi dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jelas taat konstitusi.
"Kami diinstruksikan Pak Airlangga bicara putusan tunda Pemilu. Saya di Komisi II diinstruksikan panggil KPU, pemerintah, Mendagri dan lainnya untuk memastikan pemilu on the track sesuai konstitusi, Pemilu satu kali dalam lima tahun, 2024, jelas. Jadi saya rasa kalau Menko Airlangga sejauh ini selalu ajarkan kita taat konstitusi," tegasnya.
Sebelumnya, Dilansir Kompas.com, Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melempar kritik bahwa ada seorang menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.
Anies mengaku tidak pernah membayangkan bahwa dukungan untuk mengubah konstitusi disampaikan secara terbuka di hadapan publik oleh seorang pejabat sekelas menteri koordinator.
"Kita tak bisa bayangkan ada petinggi menyatakan 'mari kita ubah konstitusi', tak pernah kita bayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang. Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," imbuh Anies.
Hal ini disampaikan saat berbicara soal banyaknya pertanyaan yang ia terima mengenai apakah kualitas demokrasi menurun atau tidak.
Namun demikian, Anies menilai, situasi saat ini bukanlah tanda demokrasi turun, tetapi justru orang yang tak berkomitmen pada demokrasi yang lebih berani mengungkapkan pikirannya.
| Survei Capres Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi Urutan 2 Nasional tapi di Jabar Nomor 1 |
|
|---|
| Buruh Tuntut Kenaikan Upah 2026 Sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi |
|
|---|
| Prabowo Klaim Pengangguran Terendah, Anies Baswedan Singgung Data Presiden dan Realita Sebaliknya |
|
|---|
| 178 Warga di Tangerang Ubah Kolom Agama di KTP Menjadi Penghayat Kepercayaan, Begini Penjelasannya |
|
|---|
| Meriahnya Bazar Tebus Murah Sembako, Hanya Rp 6.100 di Kegiatan HUT ke-61 Golkar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/wakil-ketua-umum-waketum-partai-golkar-ahmad-doli-kurnia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.