Sandiaga Uno Sebut Event Trail di Ranca Upas Tidak Bertanggung Jawab, Akan Digitalisasi Perizinan

TRIBUNJABAR.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut buka suara soal rusaknya kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung akibat ulah event trail.

Kerusakan kawasan Ranca Upas ini belakangan memang sedang disorot oleh berbagai pihak.

Pasalnya event trail yang diselenggarakan beberapa waktu lalu membuat kerugian besar bagi para petani terutama rusaknya habitat bunga rawa, salah satu bunga langka.

Mengenai hal tersebut, Sandiaga Uno turut menyoroti penyelenggaraan acara motor trail tersebut.

Menurut Sandiaga Uno penyelenggaraan event trail tersebut tidak bertanggung jawab.

"Di sosial media, di WhatsApp grup beredar video yang sangat mengenaskan. Kami sangat menyayangkan event motor trail yang merusak," kata Sandiaga Uno dikutip dari Instagram @kemenparekraf.ri pada Selasa (14/3/2023).

"Ini adalah penyelenggaraan event yang tidak bertanggung jawab," sambungnya.

Baca juga: Buntut Tragedi Event Trail, Ranca Upas Akhirnya Ditutup untuk Umum

Acara event trail ini, menurut Sandiaga Uno, bukan hanya merugikan masyarakat setempat tetapi merusak habitat bunga rawa.

"Merusak lingkungan dan merugikan bukan hanya masyarakat sekitar tapi kawasan yang ditumbuhi tanaman langka yaitu edelweis rawa di Ranca Upas," tutur Sandiaga Uno.

Oleh karena itu, Kemenparekraf berencana untuk mendigitalisasi proses perizinan jika ada pihak yang ingin menyelenggarakan sebuah event.

"Kita juga menilai bahwa mungkin event terlihat kurang berisiko, tetapi ternyata memiliki risiko yang sangat tinggi," ujar Sandiaga Uno.

Nantinya ada klasifikasi yang harus dipersiapkan oleh penyelenggara event jika ingin mengajukan perizinan.

Klasifikasi tersebut di antaranya:

• Risk mitigation
• Risk management plan
• Waste management plan

"Harus ada catatan jika ada penyelenggara yang melakukan kesalahan disengaja akan diletakkan di catatan blacklist pada sistem," jelas Sandiaga Uno.

Adapun hingga saat ini sistem digitalisasi perizinan tersebut masih dalam tahap persiapan oleh lintas kementerian dan baru akan diuji coba pada bulan Mei dan Juni 2023 mendatang.

Rancaupas Ditutup Sementara

Akibat adanya beberapa kerusakan pasca event motor trail, yang berujung pembakaran motor panitia oleh peserta, untuk sementara Kampung Cai Ranca Upas, Kabupaten Bandung ditutup sementara.

Hal tersebut diungkapkan Pengelola Ranca Upas, Riki Setiadi, saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu (12/3/2023).

Hal tersebut terjadi, dari informasi yang didapat, karena panitia tidak memberikan petunjuk arah di jalur, dan tak ada panitia di jalur saat pelaksanaannya.

"Ini (Ranca Upas) ditutup sementara, terkait adanya kejadian kemarin, event motor trail itu," ujar Riki.

Baca juga: Parade Foto Unjuk Rasa Save Ranca Upas di Kantor Perhutani Jabar dan Banten

Tak hanya di titik lahan yang rusak akibat even motor trail tersebut yang ditutup sementara, menurut Riki, semua wahana di Ranca Upas Bandung, kini ditutup sementara.

"Penutupan dilakukan untuk masa pemulihan di lokasi area Savana," kata Riki.

Lokasi tersebut kini telah ditanami kembali bunga rawa, seperti yang telah diberitakan, area yang rusak luasnya sekitar 1,5 hektare dan kembali ditanami menjadi sekitar 3 hektar.

Menurut Riki, mulai penutupan Ranca Upas, dalam surat yang ada mulai tanggal 8 Maret 2023.

"Kalau sampai kapannya ditutup, saya belum tahu pasti. Kami masih nunggu kabar pimpinan selanjutnya, untuk buka laginya," tuturnya.

Riki menjelaskan, namun bagi masyarakat yang sudah melakukan reservasi sebelum tanggal 8 Maret, bisa melanjutkannya.

"Yang sudah reservasi, seperti ke Iglo, camper van, bobocabin sebelum tanggal penutupan, masih bisa," ucapnya.

Namun untuk yang akan masuk atau reservasi, kini Kata Riki, untuk sementara ditutup dahulu.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.