Penyebab 172 Unggas di Cimahi Positif Flu Burung Disebut Bukan Terpapar dari Luar . . .

Mita Mustikasari mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, peternak unggas dari luar daerah yang akan memasok ke Kota Cimahi harus menyertakan SKKH.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
istimewa
Foto ilustrasi: Seorang petugas menyemprotkan cairan pembasmi flu burung di Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi telah menelusuri penyebab ratusan unggas di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, bisa positif terjangkit flu burung.

Berdasarkan data Dispangtan Kota Cimahi, unggas yang positif flu burung itu mencapai 172 ekor seperti ayam, entok, dan kalkun dengan perincian 49 ekor mati mendadak, 40 sakit, dan 83 ekor tak bergejala.

Kepala Bidang Pertanian, Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari, mengatakan, ratusan unggas tersebut positif flu burung bukan terpapar dari unggas yang datang dari luar daerah, tetapi akibat faktor cuaca.

"Kasus ini pernah ada pada tahun 2017 karena saat itu ada unggas dari luar daerah terinfeksi flu burung, tapi kalau yang sekarang kemungkinan dari faktor cuaca," ujarnya saat dihubungi, Minggu (5/3/2023).

Berdasarkan hasil penelusuran, kata Mita, pada tahun ini tidak ada unggas di Kota Cimahi yang masuk dari luar daerah.

Namun hal ini perlu diantisipasi agar kasus flu burung tak semakin meluas di Kota Cimahi.

Mita mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, peternak unggas dari luar daerah yang akan memasok ke Kota Cimahi harus menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk memastikan unggas tersebut sehat.

"Iya, setiap ternak yang masuk ke Kota Cimahi harus dilengkapi SKKH, itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penularan penyakit seperti flu burung," kata Mita.

Selain harus menyertakan SKKH, pihaknya juga telah melakukan pencegahan lain bersama stakeholder lainnya untuk memutus penularan flu burung yang ditemukan di Kampung Kebon Manggu dengan melakukan vaksinasi hingga disinfeksi lingkungan.

"Harusnya satu kandang itu dimusnahkan, tapi tidak ada penggantian. Jadi karena flu burung ini tidak menyebar ke mana-mana, maka kita lakukan bio security saja," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan vakinasi flu burung dalam waktu dekat ini di 15 kelurahan di Kota Cimahi agar hewan yang terpapar flu burung tidak semakin banyak.

"Kita lagi proses pengadaan 600 dosis pada Maret ini, tetapi kalau sekiranya kurang, kita akan koordinasi lagi untuk penambahan," kata Mita. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved