BEI Gandeng Tribun Jabar Untuk Edukasi Pasar Modal Kepada Masyarakat, Investor Naik Saat Pandemi

Bursa Efek Indonesia Jawa Barat melakukan kunjungan media ke Graha Tribun Jabar, Jalan Sekelimus No 2-4, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023)

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
Dok. Tribun Jabar
Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat (kanan) melakukan kunjungan media ke Graha Tribun Jabar, di Jalan Sekelimus No 2-4, Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat melakukan kunjungan media ke Graha Tribun Jabar, di Jalan Sekelimus No 2-4, Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023).

Perwakilan Bursa Efek Indonesia disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jabar, Adi Sasono.

Pada kesempatan ini, Pemimpin Redaksi Tribun Jabar, Adi Sasono turut menyampaikan company profil Tribun Jabar.

Adapun Head of Representative Office West Java Reza Sadar Shahmeini memaparkan kondisi terkini pasar modal khususnya Jawa Barat.

BEI Jabar diajak melakukan room tour ke Studio Tribun Jabar di Graha Tribun Jabar.

Head of Representative Office West Java, Reza Sadar Shahmeini mengatakan, rencananya ingin membangun sinergi serta kolaborasi lebih dengan media massa.

Baca juga: Pemerintah Kembangkan SDM dan Ekosistem Kewirausahaan Serta Perkuat Pasar Modal Indonesia

"Di sisi lain, kami mohon masukan terkait mengembangkan pasar modal dengan lebih baik. Sehingga, dapat dirasakan oleh masyarakat di Jawa Barat," ujar Reza dalam kunjungannya di Graha Tribun Jabar, di Jalan Sekelimus Utara No 2-4, Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023).

Reza menuturkan, peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"BEI Jawa Barat sekaligus silaturahmi serta membangun sinergi yang lebih kuat dengan media Tribun Jabar," tuturnya.

Perkembangan pasar modal, kata ia, dapat lebih baik di tengah kondisi digitalisasi saat ini.

"Di tengah pandemi, pasar modal mengalami pertumbuhan investor sangat signifikan," ujarnya.

Reza menuturkan, di awal tahun 2020 terdapat 2,4 juta investor secara nasional.

Saat ini, terdapat 10,5 juta investor.

Menurutnya, salah satu peningkatan investor yang signifikan adalah saat pandemi.

Ketika itu, banyak orang yang berada di rumah dan banyak masyarakat mencari alternatif usaha.

"Sebelum pandemi, kelompok usia investor dari 40 tahun ke atas. Saat ini, jumlah investor terbanyak berusia 18-25 tahun ke atas," ujarnya.

Di Jawa Barat sendiri, usia investor milineal sebesar 40 persen.

"Dari jumlah investor, Jawa Barat peringkat pertama. Kendati demikian, nilai transaksi diungguli oleh DKI Jakarta," imbuhnya.

Reza mangatakan, di DKI Jakarta nilai transaksi dari berbagai perusahaan bukan dari individual seperti Jawa Barat.

Baca juga: Go Public, GoTo Umumkan Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia, Ini Catatan Kinerjanya

"Salah satu faktor, Jawa Barat dari segi daerah dekat dengan Ibu Kota," katanya.

Segi literasi keuangan, kata Reza, Jawa Barat lebih baik dibanding daerah lain di Nusantara.

"Saat ini kita punya gallery investasi bekerjasama dengan 60 kampus maupun non kampus di Jawa Barat, melakukan edukasi mengenai pasar modal," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi pasar modal di civitas akademik maupun non akademik.

"Hal ini menjadikan pertumbuhan investor sangat baik. Kita juga sedang berusaha karena kondisi sudah membaik dibanding pandemi, pertumbuhan investor bisa tetap tinggi," ucap Reza.

Mengutip dari laman OJK, roadmad Otoritas Jasa Keuangan tahun 2027 Kapitalisasi Pasar > Rp 15.000 triliun (70 persen PDB) poyeksi IMF: PDB Indonesia tahun 2027 sebesar USD 1.868 miliar/Rp29.386 triliun)

Jumlah Perusahaan Tercatat (saham & EBUS): 1.100 Perusahaan, Rata-rata Nilai Transaksi Harian: Rp 25 triliun/hari.

Adapun jumlah Investor Pasar Modal > 20 juta serta Nilai dana kelolaan industri pengelolaan investasi sebesar Rp 1.000 triliun.

Baca juga: Investor Domestik Meningkat, Airlangga: Perkuat Fundamental Pasar Modal terhadap Risiko Eksternal

"Inklusi kita memang luar biasa tinggi, terkait dengan literasi menjadi usaha bersama untuk menumbuhkan literasi pasar modal meningkat secara signifikan," ujar Reza.

Tentunya, kata ia, sinergi bersama media mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pasar modal.

"Literasi investasi juga dimaksudkan agar masyarakat tidak terjerumus terhadap investasi bodong. Investor pasar modal meningkat luar biasa, tetapi yang ilegalnya masih ada," ucap Reza.

Literasi, kata ia, sebagai perlindungan masyarakat ketika diimingi oleh investor ilegal.

Pemimpin Redaksi Tribun Jabar, Adi Sasono mengatakan, Tribun Jabar memiliki sarana media cetak sampai dengan digitalisasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Melalui tulisan dapat diterbitkan di media online yang bisa diakses di website maupun cetakan koran. Podcast atau bincang santai di Studio Graha Tribun Jabar, maupun potongan video pendek dengan memanfaatkan sosial media seperti Instagram, Tiktok, Facebook dan YouTube," ujarnya, di Graha Tribun Jabar, di Jalan Sekelimus No 2-4, Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jabar, Ridwan Kamil Minta Bjb Sekuritas Tingkatkan Literasi Pasar Modal

Hadirnya pasar modal, kata Reza, sebagai alternatif pendanaan bagi perusahaan sehingga dapat beroperasi maupun ekspansi.

Akhirnya, akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Secara ekonomi, dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat luas. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved