Gempa Turki

Korban Meninggal Gempa Turki Sudah Capai 40 Ribu, Bencana Terburuk dalam 100 Tahun Terakhir

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkap jumlah korban meninggal dunia di negaranya kini tembus 35.418 orang.

Editor: Ravianto
(Photo by AFP)
Orang-orang berkumpul di sekitar bangunan yang runtuh saat tim penyelamat mencari korban selamat setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 6 Februari 2023. - Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur , meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir. 

TRIBUNJABAR.ID, WASHINGTON – Jumlah korban meninggal gempa bumi di Turki dan Suriah atau gempa Turki 6 Februari 2023 lalu meningkat pesat.

Hingga hari ini, Kamis (16/2/2023), jumlah korban meninggal sudah mencapai lebih dari 40 ribu orang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkap jumlah korban meninggal dunia di negaranya kini tembus 35.418 orang.

Sementara Pemerintah Suriah dan PBB mengatakan lebih dari 5.800 orang tewas, dengan 2.166 orang berasal dari daerah yang dikuasai oposisi, dan sisanya sebanyak 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.

Sehingga total korban tewas dari kedua negara tersebut mencapai telah melampaui angka 41.000 jiwa, seperti yang dikutip dari Al Jazeera.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah pada pekan lalu adalah bencana alam terburuk di kawasan itu dalam seratus tahun atau satu dekade terakhir.

Sejak gempa mengguncang kedua wilayah tersebut pada pekan kemarin, tim penyelamat di Turki dan Suriah masih terus melanjutkan upaya terakhir untuk mencari dan mengevakuasi korban selamat yang terjebak puing-puing.

Akan tetapi, saat pencarian telah memasuki hari kesembilan, harapan mulai memudar. WHO menilai suhu ekstrim yang melanda Turki, kemungkinan besar akan membuat korban yang tertimbun reruntuhan menyerah karena hipotermia.

Selain terkendala cuaca, reruntuhan puing yang berserakan di tanah disebut menjadi penghambat para tim evakuasi dalam menemukan orang yang masih hidup.

Meski begitu sejak kemarin siang tim penyelamat mengklaim telah berhasil mengevakuasi sembilan orang yang selamat dari puing-puing di kota Antakya, Turki selatan.

“Masalahnya, bagaimanapun, banyak jalan kecil masih tidak dapat diakses, membuat tim pencarian dan penyelamatan bahkan tidak dapat menjangkau banyak bangunan yang runtuh,” ujar Julia Hahn dari reporter Deutsche Welle yang melaporkan langsung dari kota di selatan Turki.

Tak hanya memicu kerugian ekonomi lebih dari 84 miliar dolar AS serta memakan puluhan ribu korban jiwa, gempa Turki – Suriah juga membuat lebih dari 7 juta anak terdampak ketakutan atas ribuan orang yang telah meninggal.

"Di Turki, jumlah total anak-anak yang tinggal di 10 provinsi yang dilanda dua gempa bumi adalah 4,6 juta anak. Di Suriah, 2,5 juta anak terkena dampaknya, mereka semua kehilangan orang tua dan sanak saudara. " kata juru bicara Badan anak-anak PBB UNICEF, James Elder.

Tak hanya memberikan bantuan makanan dan tempat tinggal para relawan UNICEF dilaporkan turut menyediakan ratusan mainan dan hiburan gratis bagi para anak – anak korban gempa, sebagai bentuk pertolongan pertama pada psikologis anak.

Guna mencegah gangguan kesehatan mental serta dampak psikososial jangka panjang.(Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved