Tempat Wisata di Kabupaten Bandung
Pesona Curug Akub, Wisata Tersembunyi di Baleendah Kabupaten Bandung, Hanya 7 Menit dari Jelekong
Curug Akub, atau biasa disebut Curug Cangkring, merupakan tempat tersembunyi yang memiliki potensi wisata unggul di Baleendah, Kabupaten Bandung.
Penulis: Nappisah | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Curug Akub, atau biasa disebut Curug Cangkring, merupakan tempat tersembunyi yang memiliki potensi wisata unggul di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Curug ini berada di Kampung Cangkring, RT 06 RW 03, Desa Wargamekar, Kecamatan Baleendah.
Menuju lokasi ini memerlukan waktu sekitar tujuh menit dari Puskesmas Jelekong dengan melewati kawasan permukiman warga sekitar.
Tidak ada biaya masuk atau gratis untuk menikmati panorama Curug Akub yang asri.
Baca juga: Kiara Artha Park, Wisata Taman di Tengah Kota Bandung dengan Menawarkan Berbagai Spot Menarik
Selain itu, tak tersedia area parkir untuk pengunjung.
Baik kendaraan roda dua maupun roda empat dapat diparkirkan di lahan warga sekitar.
Akses menuju Curug Akub akan melewati permukiman warga dengan suguhan keindahan alam berupa pesawahan.
Untuk sampai ke lokasi, pengunjung berjalan kaki sekitar lima menit di jalan setapak yang terjal dikelilingi pohon yang lebat.
Saat tiba menuju curug, nuansa hutan akan terasa, seolah-olah mengajak pengunjung bertualang di alam bebas.
Tak ada campur tangan manusia, kawasan Curug Akub kental dengan nuansa alam, bahkan tak ada petunjuk di jalan setapak.
Disarankan untuk datang pagi sampai sore hari. Sebab, tidak ada penerangan di kawasan tersebut.
Lebar curug sekitar enam meter, tingginya pun tidak setinggi curug pada umumnya.
Air terjun yang berasal dari Sungai Rejeng debitnya tidak terlalu besar.
Peni (63), penjaga Curug Akub, mengatakan, saat musim hujan tiba, debit air akan besar dan sering dijadikan area berenang oleh anak-anak warga sekitar.
"Meski bukan tempat wisata yang dikelola, banyak pengunjung datang untuk makan bersama atau botram di dekat kawasan curug," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Sabtu (4/2/2023).
Ia menuturkan, puncak kunjungan terjadi saat libur Lebaran dan libur sekolah.
"Akub merupakan nama orang yang mempunyai lahan ini, sekarang sudah meninggal dunia dan menjadi milik ahli waris," katanya.
Lahan sekitar empat hektare ini sempat ditawar oleh investor untuk dijadikan potensi wisata.
Hingga kini, belum menemukan penanam modal yang tepat.
"Tidak dikelola pihak pemerintah karena lahan ada ahli waris. Belum dapat investor yang cocok untuk mengembangkan Curug Akub," katanya.
Area curug dipenuhi daun yang gugur dan semak belukar terkesan tidak terawat dengan baik. "Kawasan curug ini sudah dikenal pengunjung. Semoga ketika mendapat investor, Curug Akub dapat dikelola dengan baik," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.