Kenangan Bek Persib Bandung Achmad Jufriyanto Terhadap Sosok Mendiang Benny Dollo
Kepergian mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Benny Dollo untuk selamanya beberapa waktu lalu, menyisakan rasa duka cita bagi keluarga.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepergian mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Benny Dollo untuk selamanya beberapa waktu lalu, menyisakan rasa duka cita bukan hanya bagi keluarga, namun juga bagi bek senior Persib, Achmad Jufriyanto.
Pria yang akrab disapa Jupe tersebut mengaku sempat terkejut saat mengetahui informasi bahwa coach Bendol (Benny Dollo) meninggal dunia beberapa waktu lalu, akibat sakit yang dialaminya.
Ia pun merasa turut kehilangan, dan turut berbelasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan, terlebih coach Bendol adalah salah satu sosok yang turut berjasa dalam karir sepakbolanya.
Baca juga: Sosok Benny Dollo Mantan Pelatih Persija dan Timnas yang Meninggal, Dikabarkan Mantan Pemain Persib
Seperti diketahui, Jupe dan Benny Dollo sempat bekerjasama saat membela tim Persita Tangerang (2002-2003) dan Sriwijaya FC (2016)
"Pastinya saya sangat berduka cita, waktu dengar kabar itu (Benny Dollo meninggal dunia) saya sangat kaget, apalagi om Benny juga merupakan salah satu pelatih yang sangat berarti buat saya dan karir-karir saya di usia muda," ujarnya saat ditemui di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (2/2/2023).
Jupe pun menilai, Benny Dollo merupakan sosok yang tegas dan disiplin dalam memimpin timnya, terutama terhadap para pemain muda.
Bahkan, dirinya yang saat itu masih merupakan pemain muda sempat kaget dengan cara melatih tim yang diterapkan Benny.
"Dia sangat konsen terhadap pemain muda, dan sangat berharap kepada saya, tapi memang treatment dan cara pendekatannya berbeda, bagaimana dia memperlakukan pemain muda itu seperti apa," ucapnya
"Dia juga sosok yang paling bisa membentuk mental seorang pemain, termasuk saya yang waktu itu pernah dididik olehnya, waktu itu saat sebagai pemain muda juga sempat berpikir, wah gila, kok galak banget sama pemain, tegas, keras gitu, waktu itu saya sempat kaget lah, syok, oh gini ya jadi pemain bola. Jadi kalau ketemu agak gemerter juga," ujarnya.
Namun, dari pengalaman tempaan keras yang dirasakan dirinya tersebut, membuatnya tersadar akan besarnya manfaat yang dihasilkan, terutama dalam membentuk mental dan karakternya hingga saat ini.
"Jadi kerasnya (melatih) waktu itu ternyata manfaatnya yang bagus buat pemain. Dengan cara itu, menjadi modal saya kedepan, karena sebagai seorang pemain, kita harus mempunyai mental yang kuat, itu yang sangat berkesan buat saya," katanya.
Seperti diketahui, Benny Dollo meninggal dunia pada usia 72 tahun akibat sakit jantung di rumah sakit, pada Rabu (1/2/2023) lalu.
Pria yang lahir di Manado, 22 September 1950 tersebut merupakan sosok pelatih dengan banyak prestasi, diantaranya Pelita Jaya Jakarta dibawanya menjadi juara kompetisi Galatama (1988, 1990, 1993), Arema Malang juara Piala Indonesia (2005 dan 2006).
Kemudian, ia pun sempat menjadi pelatih Timnas Indonesia pada tahun 2000 dan 2008-2010.
Bersama skuad Garuda, Benny pun merengkuh prestasi dengan meraih juara Piala Kemerdekaan tahun 2008. (cipta permana)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Masih Cukup Duit, Persib Rogoh Kocek Lagi Demi Tebus Permanen Eliano Reijnders, Tak Ada Opsi Pinjam |
![]() |
---|
Laga Persib Bandung vs Borneo FC Resmi Ditunda, Bobotoh Harus Sabar Belum Bisa Lihat Barba Debut |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Laga Persib Bandung vs Borneo FC Resmi Ditunda Imbas Demo, Keselamatan Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Thom Haye Belum Terlihat Latihan Bareng Persib, Bojan Hodak Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Laga Persib Kontra Borneo Kemungkinan Besar Ditunda, Berikut Indikasi Tanda-tandanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.