Waduh, Harga Jengkol di Majalengka Lebih Mahal dari Daging Ayam, Tembus Rp 58 Ribu!

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Para penikmat jengkol mesti menahan diri dari godaan menyantap tanaman yang biasa dijadikan sebagai bagian dari lauk pauk tersebut.

Pasalnya, harga jengkol di Kabupaten Majalengka saat ini melonjak, jauh lebih mahal dibandingkan harga daging ayam potong.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, harga jengkol kualitas super saat ini mencapai Rp 58 ribu per kilogram.

Harga itu melonjak signifikan dibandingkan awal tahun yang hanya di kisaran Rp 28-30 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Jengkol di Ciamis Melambung Setara dengan 2 Kg Daging Ayam, Harga Cabai Pun Terasa Makin Pedas

Harga jengkol saat ini bahkan hampir dua kali lipat mahalnya dibandingkan harga daging ayam potong.

Saat ini, harga daging ayam potong hanya di kisaran Rp 35-38 ribu per kilogram.

"Sekarang Rp 58 ribu per kilogram, harga itu dalam kondisi naik dari normalnya Rp 28-30 ribu per kilogramnya," ujar Ade, salah satu pedagang jengkol, Selasa (31/1/2023).

Diungkapkan dia, bahwa kondisi seperti itu sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

Ia menyebut, naiknya harga jengkol disebabkan belum dimulainya musim panen.

"Naiknya harga berdampak kepada jumlah pembeli, turun lah sekitar 50 persen dari biasanya," ucapnya.

Pengelola Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, Supriadi membenarkan bahwa harga daging ayam kini lebih murah dibanding harga jengkol.

Menurut catatan mingguan dirinya terhadap seluruh bahan pokok, harga daging ayam jenis ras kini hanya menyentuh Rp 38 ribu per kilogram.

Hal serupa juga sama dengan telur ayam yang hanya menyentuh Rp 28 ribu per kilogramnya.

"Kami mencatat seluruh bahan pokok di setiap Senin Kamis, nah catatan hari Senin kemarin bahwa harga daging ayam Rp 38 ribu dibanding jengkol ya sekarang mahal jengkol," jelas Supriadi.