Ratusan Murid SD di Indramayu dalam Bahaya, Belajar di Sekolah yang Nyaris Roboh

Belakangan, kondisinya semakin parah karena kayu-kayu yang menjadi penahan atap bangunan sudah mulai rapuh dipenuhi rayap.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar
Para murid saat belajar di ruang kelas yang nyaris ambruk di SDN Dukuh di Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (27/1/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ratusan murid di SD Negeri Dukuh di Kecamatan/Kabupaten Indramayu terpaksa belajar dengan penuh rasa waswas. Sekolah tempat setiap hari mereka belajar sudah nyaris roboh

Plafonnya sudah lama bolong. Belakangan, kondisinya semakin parah karena kayu-kayu yang menjadi penahan atap bangunan sudah mulai rapuh dipenuhi rayap.

Sisa-sisa plafon kerap berjatuhan saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) berlangsung. 

"Jika hujan turun, KBM terpaksa harus dihentikan dan semua siswa dipulangkan," ujar Mustofa Luthfi, salah seorang guru di SDN Dukuh, saat ditemui di SDN Dukuh, Jumat (27/1).

Mustofa mengatakan, hal itu mereka lakukan semata untuk menghindari kejadian yang tidak mereka inginkan.

Dulu, tahun 2020, ujar Mustofa, pernah plafon ruang kelas tiba-tiba jatuh saat KBM berlangsung.  "Beruntung, plafon yang jatuh berada di sisi kelas sehingga tak ada yang tertimpa.

"Saat itu suasana langsung panik, berhamburan semua," ujar Mustofa.

Kondisi yang rusak parah ini, ujar Mustofa, terjadi merata di semua ruangan. Namun, yang terparah adalah ruang kelas empat, kelas lima, kelas enam, ruang perpustakaan, dan toilet.

Akan tetapi karena tak ada lagi pilihan, KBM masih terpaksa dilakukan, termasuk di ruang kelas empat, lima, dan enam.

Saat ini, sebut Mustofa, ada 170 murid yang sekolah di SDN Dukuh. Menurut Mustofa, terakhir kali sekolah ini direhab pada 2006 lalu.

"Hingga saat ini belum ada rehab lagi," ujar guru mata pelajaran Agama Islam ini.

Di ruang perpustakaan, tak hanya plafonnya yang sudah berjatuhan, atap ruangan juga sudah mulai melengkung. Jika ruang itu ambruk, ujar Mustofa, seluruh bangunan sekolah hampir bisa dipastikan akan ikut ambruk karena posisinya berjajar dan menyatu dalam satu bangunan.

"Perpustakaan itu dulunya ruang kelas 2, tapi karena kondisinya parah kita pindahkan jadi ruang perpustakaan dan sekarang ini kondisinya semakin parah," ujarnya.

Pihak sekolah sangat berharap SD setempat bisa diperbaiki demi kenyamanan dan keselamatan para murid saat menimba ilmu.

"Kepada dermawan, kepada siapa saja, tolong agar sekolah kami bisa diperbaiki," ujar Mustofa.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved