Perjuangan Guru Honorer di Sukabumi, Jualan Cilok Demi Tutupi Ongkos Perjalanan, Tetap Semangat

Seorang guru honerer yang mengabdi belasan tahun mengabdi di SDN Suradita, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, rela berjualan cilok.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Yayan Maryanah (46) guru honor SDN Suradita Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. 

"Dulu ibu suka bawa motor ditaruh di Ciengang, masuk ke hutan Gunung Gombong karena itu jalan pintas. Berhubung ada pohon tumbang timpa setengah badan, tiga bulan enggak bisa ngapa-ngapain. Setelah sembuh, trauma jadi enggak bawa motor-motor lagi. Perjalanan setiap hari begitu, belum jatuh ada lebih dari 100 kali," ucapnya.

Meski hanya sebagai guru honorer yang mendapatkan upah Rp 100 sampai Rp 600 ribu, Yayan pun optimistis mampu mengantarkan anak-anaknya sukses hingga duduk di bangku kuliah. 

"Intinya mendapat berkahnya alhamdulillah. Di sini pada baiklah. Ibu juga semangat mengantar mengejar cita-cita mereka," ucapnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved