Perjuangan Guru Honorer di Sukabumi, Jualan Cilok Demi Tutupi Ongkos Perjalanan, Tetap Semangat
Seorang guru honerer yang mengabdi belasan tahun mengabdi di SDN Suradita, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, rela berjualan cilok.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Yayan Maryanah (46) guru honor SDN Suradita Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.
"Dulu ibu suka bawa motor ditaruh di Ciengang, masuk ke hutan Gunung Gombong karena itu jalan pintas. Berhubung ada pohon tumbang timpa setengah badan, tiga bulan enggak bisa ngapa-ngapain. Setelah sembuh, trauma jadi enggak bawa motor-motor lagi. Perjalanan setiap hari begitu, belum jatuh ada lebih dari 100 kali," ucapnya.
Meski hanya sebagai guru honorer yang mendapatkan upah Rp 100 sampai Rp 600 ribu, Yayan pun optimistis mampu mengantarkan anak-anaknya sukses hingga duduk di bangku kuliah.
"Intinya mendapat berkahnya alhamdulillah. Di sini pada baiklah. Ibu juga semangat mengantar mengejar cita-cita mereka," ucapnya. (*)
Halaman 2 dari 2
Baca Juga
Buntut Kasus Cacingan Parah di Bengkulu, Kemenkes Kini Wajibkan Minum Obat di Depan Petugas |
![]() |
---|
Ratusan Bikers Meriahkan HUT ke-14 CBR Club Indonesia Sukabumi |
![]() |
---|
Lahan Blok Cangkuang Cidahu Sukabumi Rusak: Pemerintah Diminta Jadikan Hutan Rakyat |
![]() |
---|
Kerusakan Blok Cangkuang Gunung Salak Pengaruhi Sumber Air Masyarakat, Air Jadi Keruh dan Berkurang |
![]() |
---|
Pilu Ibu di Sukabumi, Anaknya Disekap di China, Kini Jadi Tukang Bungkus Kue agar Bisa Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.