Viral di Media Sosial

Viral Foto Penampakan Kota Gaib di Kotabaru Tertangkap Kamera Dokter, Ada Gedung Tinggi Samar-samar

Sebuah foto penampakan kota gaib di Kalimantan Selatan tertangkap kamera seorang dokter ini mendadak viral di media sosial, terlihat gedung tinggi

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
kolase Instagram
Viral Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan, disebut menangkap penampakan kota gaib Kota Saranjana 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah foto penampakan kota gaib di Kalimantan Selatan mendadak viral di media sosial.

Foto tersebut tak sengaja tertangkap kamera saat seorang dokter berfoto di Bukit Mamake di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dalam foto viral tersebut, memperlihatkan dokter berhijab abu-abu dan mengenakan kemeja kotak-kotak berfoto di bukit di malam hari.

Foto dokter cantik tersebut berlatar suasana wilayah Kotabaru tampak dari atas Bukit Mamake.

Sekilas tak ada yang aneh di foto hasil jepretannya tersebut.

Namun setelah ditilik pemandangan belatar Kotabaru tersebut tampak memperlihatkan gedung-gedung tinggi samar-samar.

Baca juga: Viral Pengantin Disambut Lato-lato di Hari Pernikahan, Ternyata H-1 Ada Lomba di Rumah Pihak Pria

Sementara diketahui, di sekitar Kotabaru hanya ada wilayah dataran rendah dihiasi lampu-lampu terang.

Diketahui foto penampakan kota gaib yang disebut-sebut Kota Saranjana itu viral di media sosial setelah dibagikan sang dokter, bernama Devi Ayu Puspita Sari atau akrab disapa dr Devi.

Dokter Devi tak sangka foto penampakan yang dibagikannya itu viral di media sosial.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, dr Devi mengungkap kronologi di balik foto penampakan disebut kota gaib tersebut.

Ia mengaku mengunggah foto pengalamannya terkait penampakan kota gaib itu pun untuk bertanya ke khalayak.

Ia mengaku foto hasil jepretan suaminya berlatar dirinya dan Kotabaru itu bukan editan atau rekayasa.

Dokter Devi mengaku dirinya dan suami gaptek sehingga bertanya ke publik.

"Foto itu kan ada komen itu diedit, itu murni bukan editan, itu ori."

"Masalah bayangan apa, kami tidak tahu, karena tidak berkompeten di bidang itu."

"Untuk masalah alam gaib, ya kita sebagai muslim mempercayai, tapi alangkah baiknya kita hidup berdampingan," ujar dr Devi.

Dalam klarifikasinya, dr Devi juga mengungkap kronologi saat dirinya berfoto hingga menghasilkan jepretan tersebut.

"Kami berlima, sampai atas, foto, pertama kami foto berdua, ada foto sendiri, memang kita pakai HP biasa. Terus suami bilang 'ini apa?'. Karena di-zoom, kan kita panik, kita langsung pulang dulu," kata dr Devi dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram nenk_updatee, Minggu (8/1/2022).

Setelah pergi meninggalkan Bukit Mamake, dr Devi dan suaminya kembali mengecek foto aneh tersebut,

Dokter Devi mengaku merasakan hal yang janggal.

Terdapat satu foto yang beda dari yang lain.

“Pas dilihat kok satu foto ini beda sama foto lain. Itu lampu biasa, lampu bagan, cuma yang agak mengganjal di belakang itu kayak ada bangunan."

"Percaya sih percaya ada alam gaib, tapi menurut saya itu bisa aja cahaya, tapi kurang ngerti secara ilmiahnya," ujar dr Devi.

Viral Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan, disebut menangkap penampakan kota gaib Kota Saranjana
Viral Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan, disebut menangkap penampakan kota gaib Kota Saranjana (kolase Instagram)

Baca juga: Heboh di Medsos Penampakan Tuyul Terekam CCTV, Pemdes: Tidak Ada Barang Warga yang Hilang

Dalam kesempatan yang sama, suami dr Devi, Irwan mengaku heran saat melihat foto tersebut.

Sebab harusnya yang ada di belakang bukit tersebut adalah hutan belantara dan lampu-lampu bagan saja.

Namun di foto yang ia ambil justru terlihat seperti jalan bercahaya terang dan gedung tinggi samar-samar terlihat.

"Ini kayak jalan padahal hutan belantara semua. Terus yang paling aneh, ini kayak gedung-gedung. Kita dapat foto ini pas pertama, eh kenapa kameranya kotor. Pas di-zoom kok kayak gedung," pungkas Irwan.

"Tapi wallahu a'lam," sambung dr Devi.

Mitos Kota Saranjana

Terlepas dari foto penampakan yang dibagikan dr Devi, mitos soal Kota Saranjana memang santer.

Terlebih di tahun 1980-an, pemerintah setempat dikagetkan oleh kedatangan sejumlah alat berat pesanan dari Jakarta.

Semua alat berat dengan nilai sangat mahal itu konon dipesan seseorang dengan alamat Kota Saranjana dan telah dibayar lunas.

Padahal, Kota Saranjana di alam nyata secara administratif tidak ada di Kabupaten Kotabaru.

Dilansir dari Banjarmasin Post, cerita ini melegenda dari mulut ke mulut hingga sekarang.

Konon, Kota Saranjana dihuni makhluk astral atau tak kasat mata, berupa jin muslim.

Namun, ada pula yang mengatakan, Kota Saranjana dihuni manusia namun yang telah menggaib.

Kabar yang beredar dari mereka yang pernah masuk ke kota itu, kotanya sangat maju dengan jalan raya yang lebar, gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi.

Sistem pemerintahannya kerajaaan, mayoritas penduduknya beragama Islam.

Baca juga: Daftar 8 Film Indonesia Terbaru Tayang Januari 2023 Didominasi Film Horor, Bayi Ajaib hingga Hidayah

Kota Saranjana di Peta Belanda

Tak cuma itu, fakta berikutnya terkait  Kota Saranjana juga diungkap seorang dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur.

Ia mencoba menganalisa  Kota Saranjana, dari perspektif historis ilmiah.

Melalui tulisannya di akun Facebooknya Sammy 'xnyder Istorya, Mansyur yang juga mantan seorang jurnalis menulis tentang Saranjana.

Menurut dia, ada tiga versi lokasi Saranjana hasil penelusurannya.

Pertama, di  Kotabaru,  Kalimantan Selatan, versi kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan,  Kotabaru,  Kalimantan Selatan.

Dari perspektif historis menurut Mansyur Saranjana adalah fakta.

Sebab, Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman dilahirkan di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo), tahun 1845 mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.

Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.

Dalam kapasitasnya sebagai pembuat peta, Salomon Muller menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.

Namun, belum bisa dipastikan apakah Salomon Muller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya.

Salomon Muller pun tidak pernah menyinggungnya dalam beberapa artikelnya yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin. Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.

Menurut Mansyur, sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.

Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869.

Veth menuliskan "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen" (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).

Secara terminologi, kalau dikomparasikan dengan kosakata India, " Saranjana" berarti tanah yang diberikan.

Sebagian artikel ini diolah  dari TribunnewsBogor.com dengan judul 5 Fakta Dokter Tak Sengaja Rekam Penampakan Kota Gaib Saranjana, Gedung Tinggi Samar-samar Terlihat

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved