Isu Tsunami Bikin Tingkat Kunjungan ke Pantai Karanghawu Sukabumi Menurun, Dikeluhkan Pedagang

Kondisi Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sepi pengunjung, Sabtu (31/12/2022).

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Suasana Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (31/12/2022). Isu tsunami membujat tingkat kunjungan wisatawan menurun. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kondisi Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sepi pengunjung, Sabtu (31/12/2022).

Terlihat wisatawan yang berlibur ke pantai masih minim.

Padahal, Karanghawu merupakan objek wisata pantai yang kerap menjadi incaran wisatawan dari berbagai daerah untuk liburan.

Namun, kondisinya sekarang masih sepi.

Seorang pedagang, Suhanda (64), mengatakan, biasanya sejak hari H Natal hingga hari H pergantian tahun selalu ramai pengunjung, tapi kali ini sepi.

Menurutnya, isu tsunami dan jalan rusak bisa jadi faktor wisatawan sepi.

Baca juga: Korban Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi Curhat ke Bupati, Takut Tinggal di Rumah Nyaris Roboh

"Biasanya ramai, yang ke belakang-belakang itu ramai. Sekarang enggak tahu kenapa. Katanya ya ada isu-isu tsunami. Katanya, ya. Faktor jalan rusak bisa jadi," ujarnya.

Akibatnya, penghasilannya saat ini menurun drastis.

Dia mengaku, penghasilannya bisa mencapai Rp 300 ribu ketika wisatawan ramai. Tapi saat ini ia kesusahan untuk bisa mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu karena wisatawan sepi.

"Sekarang menurun. Menurun drastis. Hari H (Natal) sampai sekarang seharusnya sudah ramai. Tapi sekarang mah drastis turun penghasilan saya," ucapnya.

Keluhan juga disampaikan pelaku usaha lain di kawasan Pantai Karanghawu.

Baca juga: Banjir 1 Meter Rendam Ratusan Rumah di Cidadap Sukabumi, Disedot Pakai Pompa Milik Warga

Seorang juru parkir yang enggan disebutkan nama, mengaku isu tsunami menjadi faktor utama wisatawan sepi.

Dia bahkan kerap menerima pertanyaan dari wisatawan tentang keamanan pantai.

"Yang datang ke sini banyak yang bertanya, 'Kang, katanya ada tsunami?' Padahal kan enggak. Isu tsunami itu yang menjadi pengaruh, padahal kan aman-aman saja. Berenang bisa asalkan hati-hati, itu saja kan sebenarnya," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved