Doa Harian

Bacaan Doa Memohon Ampun Kepada Allah, Tahun Baru, Umur Bertambah Kematian Makin Dekat

Bacaan doa memohon ampunan kepada Allah SWT. Tahun Baru, Umur Bertambah Kematian Makin Dekat, maka mukim harus bertaubat dan meminta ampun.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Ilustrasi
Bacaan doa memohon ampunan kepada Allah SWT. Tahun Baru, Umur Bertambah Kematian Makin Dekat, maka mukim harus bertaubat dan meminta ampun. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Memasuki tahun baru 2023, banyak yang menyambut dengan suka cita, bahkan menggelar pesta.

Bergantinya tahun atau masuk pada tahun baru, besok sudah tahun baru 2023, secara angka adalah bertambahnya umur manusia.

Namun, hakikatnya, bergantinya tahun atau masuk tahun baru 2023, sebagai penanda semakin dekatnya kematian seseorang.

Jika, dia ditakdirkan meninggal dunia di usia 60 tahun dan besok adalah tahun baru penanda bertambah usianya menjadi 59 tahun, maka kematian itu sudah sangat dekat. Tahun depan dia akan meninggal dunia.

Hanya, usia manusia adalah rahasia Allah SWT. Tidak ada seorang pun mengetahuinya kapan kematian itu datang.

Baca juga: Doa Menyambut Tahun Baru 2023 Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun, Lengkap dengan Keutamaan & Artinya

Agar mendapat kematian yang baik, husnul khatimah dan dalam keadaan bertaqwa, maka hendaknya seorang mukmin atau penganut agama Islam, selalu beroda dengan memabaca doa memohon ampunan kepada Allah SWT.

Membaca bacaan doa memohon ampunan kepada Allah SWT wajib dilakukan.
Sebab, manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dan dosa.

Semakin banyak kesalahan yang diperbuat manusia, maka dosa pun semakin banyak.

Dalam Islam, banyak doa-doa memohon ampunan kepada Allah SWT yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan para ulama yang tidak diragukan ketaatannya dalam beramal saleh kepada Allah SWT.

Seperti kutipan permohonan ampunan dari Syekh As-Syadzili yang berisi kalimat yang sangat menyentuh hati:


اللهُمَّ اجْعَلْ سَيِّئَاتِنَا سَيِّئَاتِ مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَا تَجْعَلْ حَسَنَاتِنَا حَسَنَاتِ مَنْ أَبْغَضْتَ

Allāhummaj‘al sayyi’ātinā sayyi’āti man ahbabta, wa lā taj‘al hasanātinā hasanāti man abghadhta.

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah keburukanku sebagai keburukan orang-orang yang Kaucintai, dan jangan jadikan kebaikanku sebagai kebaikan orang-orang yang Kaumurkai,” (Syekh Syarqawi, Syarah Al-Hikam, , juz I, halaman 43).

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي هَزْلِي وَجِدِّي وَخَطَايَايَ وَعَمْدِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي

Allahummagfirli khothiatiy wa jahliy wa isrofiy amriy wa maa anta a'lamu bihi minniy. Allahummaghfirliy hazliy wajidiy wa khothooyaaya wa 'amdiy wa kulli dzalika 'indiy

"Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan-kesalahanku, kebodohanku, perbuatanku yang melampaui batas di setiap urusanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah aku, canda tawaku, kesungguhanku, kesalahanku, kesengajaanku dan setiap perkara yang ada padaku."

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved