Fakta-fakta Hasil Penelitian Perahu Kuno yang Ditemukan di Indramayu,Perahu Kuno ke-4 yang Ditemukan

Dari keterangan para peneliti, perahu kuno yang ia temukan itu menjadi temuan perahu kuno keempat yang sudah berhasil ditemukan di Indonesia.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Perahu kuno yang disimpan di museum yang ada di Pantai Tirtamaya Indramayu, Minggu (25/12/2022) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Temuan artefak perahu kuno sangat jarang ditemui.

Salah satunya yang sudah berhasil ditemukan berasal dari Kabupaten Indramayu dan kini disimpan di museum yang berlokasi di objek wisata Pantai Tirtamaya Indramayu.

Perahu kuno itu ditemukan di Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada tahun 1991 lalu oleh Tamirah (55) yang sekarang menjadi kuncen Perahu Kuno tersebut.

Baca juga: Melihat Perahu Kuno di Museum Pantai Tirtamaya Indramayu, Diduga Berasal dari Abad Ke-17 Masehi

Sejak perahu kuno itu ditemukan, banyak peneliti yang berdatangan untuk meneliti secara langsung perahu yang diperkirakan berasal dari abad ke 17-18 masehi tersebut.

Tamirah menyampaikan, dari keterangan para peneliti, perahu kuno yang ia temukan itu menjadi temuan perahu kuno keempat yang sudah berhasil ditemukan di Indonesia.

"Sebelumnya ada juga ditemukan di Semarang, Pasuruan, dan Banten. Kalau yang ini temuan keempat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (25/12/2022).

Tamirah menyampaikan, Perahu kuno tersebut memiliki ukuran panjang kurang lebih 11,50 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 1,50 meter.

Perahu kuno ini dibuat dengan menggunakan pasak-pasak dari kayu serta beberapa dari besi.

Tamirah juga menemukan pecahan keramik asing maupun lokal, lidi ijuk, dan tulang-tulang hewan yang diduga jenis kerbau di lokasi penemuan perahu.

Berdasarkan analisa bentuk dan perkiraan asal masa, para peneliti menduga perahu kuno yang ditemukan di Indramayu merupakan jenis perahu angkut yang digunakan sebagai alat angkut lokal atau jarak dekat.

Atau dengan kata lain, bukan digunakan sebagai perahu nelayan yang ditujukan untuk pelayaran antar pulau.

Baca juga: Melihat Perahu Kuno di Museum Pantai Tirtamaya Indramayu, Diduga Berasal dari Abad Ke-17 Masehi

Sementara berdasarkan anatominya yang disesuaikan dengan istilah lokal, para peneliti menyebut struktur perahu ini terdari dari beberapa bagian.

Mulai dari serang (bagian muka perahu), guri (bagian belakang perahu), celek (umpak tempat tiang layar), gading (rusuk perahu), galaran (lapisan papan yang ditempatkan di atas gading), dan baya-baya (kayu yang letaknya memanjang dari serang ke bagian guri).

"Semua bagian perahu dipasang dengan menggunakan paku besi," ujar dia.

Masih disampaikan Tamirah, para peneliti juga menyebut teknologi rancangan bangun perahu tersebut dibuat berdasarkan sistem pengetahuan yang dikenal luas di kepulauan Asia Tenggara bahkan China sejak abad 16 dan 17 Masehi.

Adapun dengan ditemukannya perahu kuno ini, sekaligus menginformasikan model perahu yang digunakan oleh masyarakat di pesisir pulau Jawa pada masa lampau.

"Selain itu juga memperkuat data sejarah yang memberikan keterangan bahwa selain nelayan penangkap ikan ada pula kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang jasa angkutan," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved