Nataru Kendaraan ke Lembang Diprediksi Naik, Diterapkan Skema One Way dan Pemakaian Jalan Alternatif
Jumlah kendaraan yang akan melintas ke wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya ke kawasan wisata Lembang diprediksi bakal meningkat
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Jumlah kendaraan yang akan melintas ke wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya ke kawasan wisata Lembang diprediksi bakal meningkat saat libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Kondisi itu diprediksi bakal terjadi karena saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 akan banyak wisatawan dari berbagai daerah yang akan mendatangi objek wisata mengingat saat ini sudah tidak ada lagi pembatasan.
Sekretaris Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima, mengatakan, lonjakan jumlah kendaraan selama momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 itu akan meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan momen yang sama pada tahun 2020 dan 2021 lalu.
"Tahun ini kami perkirakan peningkatannya (jumlah kendaran) lebih dari 10 persen terutama di Lembang karena di sana kan banyak tempat wisata," ujarnya di Padalarang, Jumat (23/12/2022).
Berdasarkan data Dishub KBB, pada libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Pos Lembang tercatat sejak H+1 sampai dengan H+10 ada 422.580 kendaraan dan tahun 2021 ada 442.772 atau mengalami kenaikan 5 persen.
Sedangkan, pada libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Pos Padalarang tercatat sejak H+1 sampai dengan H+10 ada 791.334 kendaraan dan tahun 2021 ada 911.323 kendaraan atau mengalami kenaikan sekitar 13 persen.
"Pada libur Nataru kali ini, diprediksi bakal terjadi lonjakan wisatawan di tempat-tempat wisata karena anak sekolah sudah pada libur," kata Fauzan.
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, sudah menyiapkan skema yang akan diterapkan untuk mengurai kemacetan di objek wisata Lembang saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 itu di antaranya one way atau satu arah.
"Kita lihat situasi dan kondisi di lapangan, tapi sudah siapkan skema seperti sebelumnya, yaitu satu arah ke Lembang dan sebaliknya," ujarnya belum lama ini.
Skema pengaturan arus lintas dengan cara bertindak one way tersebut, kata Imron, bakal diterapkan jika terjadi kepadatan di jalur ruas arteri baik dari arah Bandung maupun arah Lembang.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan pemenggalan atau buka tutup di beberapa ruas jalan jika nantinya terjadi kemacetan panjang, serta bakal ada pengalihan arus ke jalan alternatif.
"Tetapi jalur alternatif itu pilihan terakhir kalau ada penumpukan di jalur arteri, tapi di luar itu silakan saja digunakan, tapi tidak kami sarankan karena konturnya curam dan rawan longsor," kata Imron. (*)
