Basarnas, TNI AU hingga BMKG Evaluasi Operasi SAR Terkait Kecelakaan Pesawat Laut Jawa

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Basarnas Bandung menyiapkan langkah penanganan yang lebih akurat dan terstruktur dalam operasi kecelakaan pesawat di Jabar.

Langkah penanganan tersebut, dikoordinasikan bersama sejumlah instansi seperti jajaran TNI, kepolisian, dan BMKG dalam rapat koordinasi SAR, di Hotel Arion Swissbel, Kota Bandung Kamis (22/12/2022).

Kasubdit pengerahan potensi dan pengendalian operasi (RPDO) Kecelakaan Transportasi dan Kecelakaan dengan Penanganan Khusus Basarnas, Nanang Sigit, mengatakan, kegiatan itu penting digelar karena ada beberapa hal yang harus dievaluasi agar operasi SAR dapat berjalan dengan lancar.

Baca juga: Susi Air Jamboree Aviation di Pangandaran Diikuti Basarnas dengan Pesawat Hingga Peralatan Canggih

"Contohnya Lion Air (2018) di wilayah Utara (laut Karawang). Dari situ kita evaluasi, menyamakan persepsi kembali, agar terkondisi dengan baik saat operasi SAR tersebut," ujar Nanang.

Salah satu hal yang harus dievaluasi, kata dia, terkait petugas yang datang untuk memberi bantuan. Dia menilai, sistem pendataan harus dilakukan dengan baik agar operasi SAR yang dilakukan terorganisir dengan baik.

"Begitu ada kecelakaan, biasanya semua kan datang. Nah, itu betul-betul harus terkoordinasi, tidak hanya datang saja, tapi betul-betul kita tahu, siapa berbuat apa," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga harus meningkatkan koordinasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi gelombang saat dilakukan operasi SAR. Sebab, kata dia,biasanya pada bulan tertentu gelombang di perairan Utara Jabar sedang tinggi dan menghambat proses pencarian.

"Karena ini temanya di perairan utara Jabar, otomatis kondisi cuaca di laut itu seperti apa, tentunya gelombang tinggi seperti apa," ucapnya.